Pabrik Huawei di Sidoarjo Produksi 1 Juta Ponsel 4G Setahun

SIDOARJO, KOMPAS.com - Huawei mengumumkan pencapaian produksi perangkat ponsel 4G mereka diIndonesia, yakni unit ke-satu juta yang dirakit di PT Panggung Electric Citrabuana di Sidoarjo, Jawa Timur.

Huawei juga menyampaikan komitmen mereka untuk menggandakan kapasitas produksi ponsel 4G tahun ini.

Seremoni pencapaian tersebut dilakukan di fasilitas produksi Huawei di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (3/5/2016) dan dihadiri Peter Tong, President of Huawei Consumer Business Group South Pacific Region, Tommi Laine Ylijoki, President of Integrated Delivery Management at Huawei Consumer Business Group, dan Johnson Ma, Consumer Business Group Director Indonesia.

Turut hadir Ali Soebroto Oentaryo, Presiden Direktur PT Panggung Electric Citrabuana, dan Indrasari Wisnu Wardhana, Direktur Impor Kementerian Perdagangan.

PT Panggung Electric Citrabuana terletak di Sidoarjo, antara Bandara Juanda dan pintu tol Waru. Berdiri pada tahun 1970, mereka merintis usaha produksi elektronik untuk konsumen seperti audio-video dan mesin cuci.

Pada tahun 2013 mereka mulai bekerja sama dengan Huawei untuk memproduksi perangkat modem 4G. Produksi ponsel baru dimulai pada tahun 2015 lewat seri Honor 4X.

Di dalam fasilitas perakitan tempat membuat produk Huawei, terdapat enam lini produksi dengan kapasitas 2,8 juta unit per tahun. Sebanyak 200 tenaga dilibatkan dalam proses perakitan mulai penyusunan komponen seperti sensor, layar, batere, dan papan elektronik.

Ponsel rakitan itu kemudian diuji, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Setelah itu, seluruh perangkat menjalani pengujian selama delapan jam untuk memastikan kombinasi perangkat lunak dan keras itu bisa beroperasi.

Kapasitas digandakan

"Kami akan menggandakan kapasitas itu tahun ini," kata Ellen Anggerani Gunawan, Marketing Director of Huawei Consumer Business Group kepada KompasTekno.

Menurut rencana, akan dibangun satu gedung khusus untuk memproduksi perangkat Huawei di lokasi pabrik milik PT Panggung Electric Citrabuana, mendampingi satu gedung yang sudah ada.

Ellen juga mengharapkan makin banyak ponsel yang akan dibuat di fasilitas produksi barunya itu nanti.

Saat ini Huawei masih merakit ponsel kelas low-end dan menengah di Sidoarjo, seperti Honor 4X dan Y6 berikut sabak elektronik tipe T1. Karena diproduksi di dalam negeri, Huawei bisa menjual ponsel 4G-nya ke pasar Indonesia.

Indrasari mengharapkan agar makin banyak industri yang melibatkan komponen lokal dalam produksi mereka. Begitu pula Ali yang meyakini bahwa kolaborasi dengan pemberi layanan manufaktur elektronik seperti mereka akan lebih banyak lagi, bila ada kesepahaman soal visi dan misi.

"Yang penting adalah nilai tambah yang bisa dirasakan oleh Indonesia," kata Ali.