Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Kabar Sinyal Ponsel Bisa Matikan Turbin Pesawat, Benarkah?

Kompas.com - 19/05/2017, 19:29 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Pengguna Facebook dan WhatsApp baru-baru ini diramaikan dengan pesan atau status yang berisi himbauan untuk mematikan ponsel di pesawat. Dikatakan, frekuensi ponsel bisa berbahaya dan bahkan membuat mesin turbin pesawat mati.

Isi pesan berantai itu kurang lebih menceritakan perjalanan seseorang yang duduk di pesawat salah satu maskapai nasional. Duduk di dampingnya adalah seorang insinyur Jerman yang menjadi supervisor perusahaan turbin.

Diceritakan, insiyur Jerman itu cemas karena melihat seseorang menerima SMS saat pesawat hendak mendarat.

Setelah ditanya kenapa cemas, orang Jerman yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa apabila frekuensi ponsel atau smartphone sama dengan frekuensi mesin turbin, bisa mengganggu dan bahkan bisa berakibat turbin bisa langsung mati.

Berbicara kepada Kompas.com, Airworthiness Inspector dan praktisi dunia penerbangan Yon Karyono menegaskan, tidak ada hubungannya antara mesin turbin pesawat dengan frekuensi sinyal ponsel.

"Semua FADEC (otak komputer) di mesin pesawat, masih menggunakan sistem kabel," ujar Yon kepada Kompas.com, Jumat (19/5/2017).

Dengan demikian, sistem kabel tidak memiliki resistensi terhadap sinyal frekuensi smartphone. Karena keduanya merupakan hal yang berbeda.

"Kalau hubungan elektronik dari mesin ke kokpit pakai Wi-Fi dan ada unsur frequency oscilator, kemungkinan gangguannya (smartphone terhadap turbin) lebih nyata," terangnya.

Ist Ilustrasi mesin jet pesawat.
Mesin pesawat sendiri ada beberapa jenisnya, seperti turbofan, turboprop, dan turbojet. Keduanya memiliki turbin di dalamnya.

Turbin ini mengubah energi panas menjadi energi kinetik. Panas yang dihasilkan dari ruang bakar mesin pesawat disalurkan lewat corong yang membesar. Aliran udara panas itu menggerakkan bilah-bilah turbin.

Rotasi bilah itulah yang menghasilkan energi kinetik yang menggerakkan bilah mesin pesawat. Analoginya, jika piston mobil/motor digerakkan dengan letupan dari busi dan ruang bakar, maka turbin ini digerakkan oleh gas panas.

Semua komponen di dalam mesin itu terhubung dengan kabel-kabel. Informasi dan daya yang disalurkan juga melalui kabel. Itu sebabnya tidak terpengruh oleh sinyal radio apa pun, termasuk sinyal yang dipancarkan oleh ponsel.

Lagipula, ditambahkan oleh Yon, selama ini tidak ada data uji coba yang menunjukkan bahwa  sinyal smartphone bisa membuat turbin pesawat mati.

"Produsen handphone belum menstandarisasi produknya ke badan akreditasi seperti TSO atau ARINC, jadi tidak ada data uji cobanya, bgaimana bisa menentukan mengganggu atau tidak," terangnya.

Yang paling perlu digarisbawahi adalah, komputer mesin dan sistem elekktronik mesin pesawat saat ini masih menggunakan kabel. Kabel tidak memiliki interferensi dengan sinyal radio.

Sehingga, kabar tentang sinyal frekuensi handphone yang bisa menyebabkan mesin pesawat mati diragukan kebenarannya.

Baca: Turbulensi Pesawat Etihad Begitu Hebat, Mengapa Bisa Terjadi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Indonesia U23 vs Guinea U23, Gratis dan Bisa Ditonton dari HP

Link Live Streaming Indonesia U23 vs Guinea U23, Gratis dan Bisa Ditonton dari HP

Internet
Tablet Lenovo Tab K11 Meluncur, Chip Helio G88 Baterai 7.040 mAh

Tablet Lenovo Tab K11 Meluncur, Chip Helio G88 Baterai 7.040 mAh

Gadget
Cara Pasang Iklan di Facebook untuk UMKM dan Tipsnya

Cara Pasang Iklan di Facebook untuk UMKM dan Tipsnya

e-Business
Cara Hapus Riwayat Pencarian di TikTok dengan Mudah

Cara Hapus Riwayat Pencarian di TikTok dengan Mudah

Software
Insta360 Dituding Melanggar Paten GoPro, Terancam Diblokir di AS

Insta360 Dituding Melanggar Paten GoPro, Terancam Diblokir di AS

e-Business
2 Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Windows 10 dengan Mudah

2 Cara Membagi Layar Laptop Menjadi 2 di Windows 10 dengan Mudah

Software
Berapa Harga Pasang Internet Starlink di Indonesia? Ini Rinciannya

Berapa Harga Pasang Internet Starlink di Indonesia? Ini Rinciannya

Internet
Selebgram Tewas Ditembak setelah Posting Makanan di Instagram

Selebgram Tewas Ditembak setelah Posting Makanan di Instagram

Internet
Komparasi: Samsung Galaxy A54 Vs Samsung Galaxy A55

Komparasi: Samsung Galaxy A54 Vs Samsung Galaxy A55

Gadget
Cara Buat Filter Bunga Nama Jadi Wallpaper HP yang Ramai di TikTok

Cara Buat Filter Bunga Nama Jadi Wallpaper HP yang Ramai di TikTok

Internet
Penyebab Munculnya Notifikasi 'This device isn’t part of your Netflix Household' dan Cara Mengatasinya?

Penyebab Munculnya Notifikasi "This device isn’t part of your Netflix Household" dan Cara Mengatasinya?

Software
Headphone Wireless Sennheiser Accentum Plus Masuk Indonesia, Harganya?

Headphone Wireless Sennheiser Accentum Plus Masuk Indonesia, Harganya?

Hardware
TikTok Gugat Pemerintah AS, Buntut UU yang Ancam Eksistensi

TikTok Gugat Pemerintah AS, Buntut UU yang Ancam Eksistensi

e-Business
Gojek Rilis Langganan 'Gojek Plus', Diklaim Bisa Bikin Hemat hingga Rp 25 Juta

Gojek Rilis Langganan "Gojek Plus", Diklaim Bisa Bikin Hemat hingga Rp 25 Juta

Internet
30 Link Twibbon Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024 yang Menarik buat Dibagikan ke Medsos

30 Link Twibbon Hari Kenaikan Yesus Kristus 2024 yang Menarik buat Dibagikan ke Medsos

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com