KOMPAS.com - Tiongkok selama ini dikenal sebagai gudangnya barang imitasi produk-produk negara barat. Mulai dari smartphone "aspal" hingga toko Apple palsu dan lain-lain.
Namun, ARM, perusahaan arsitek chip asal Inggris yang rancangannya dipakai oleh sebagian besar produsen gadget mobile, berpendapat bahwa anggapan tersebut kini sudah harus diubah.
Dalam wawancara dengan Tech Radar, Deputy General Manager Grup CPU ARM, Noel Hurley, mengatakan bahwa banyak perusahaan Tiongkok kini berusaha melakukan diferensiasi dari produk Barat dengan berinovasi dan memenuhi kebutuhan konsumen lokal.
"Kesan klasik tentang Tiongkok yang menjiplak Barat berubah dengan cepat," ujar Hurley. Dia mengatakan bahwa perubahan itu bukan hanya tampak dari Tiongkok saja, melainkan negara-negara lain di wilayah Asia Timur.
"Seluruh wilayah yang termasuk Tiongkok, Taiwan, Korea, dan negara-negara lain berusaha berinovasi untuk pasar lokal, ketimbang berusaha menjiplak produk Barat," lanjut Hurley.
Dia mencontohkan produk smartphone multi-SIM card yang menunjukkan bahwa pabrikan Tiongkok berusaha menangkap selera setempat. Ponsel dengan tiga slot SIM card kini mulai bermunculan.
Kebutuhan ini muncul dari kelas menengah Tiongkok yang memiliki mobilitas tinggi dan berlangganan lebih dari satu layanan operator seluler, masing-masing digunakan tergantung tempat di mana mereka berada.
"Ketimbang harus repot mengganti-ganti SIM card, orang-orang menginginkan tiga slot SIM sehingga mereka bisa memasukkan kartu untuk wilayah Hong Kong, Tiongkok daratan, serta Taiwan," jelas Hurley.
Di Tiongkok, ARM memiliki beberapa rekanan pabrikan chip, termasuk MediaTek dan Huawei. Pada 2013 lalu, para rekanan ini mengkapalkan lebih dari 100 juta prosesor tablet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.