Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Perempuan Harus Berperan dalam Teknologi?

Kompas.com - 21/04/2015, 16:57 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semua lini kehidupan manusia saat ini bergerak ke arah pemanfaatan teknologi. Berkomunikasi, berpindah tempat, melakukan riset, atau sekadar mencari tiket pesawat murah bisa dipermudah dengan teknologi.

Di tengah ekspansinya, peran perempuan masih sangat terbatas di bidang tersebut. Di jenjang universitas, jurusan Teknologi Informasi menjadi ladang para kaum Adam.

Perusahaan-perusahaan teknologi pun memperkerjakan jauh lebih banyak pria dibandingkan perempuan. Hal ini diakui Technical Account Manager Microsoft, Atimas Nurahmad.

"Kita sekarang hidup dalam persepsi bahwa perempuan itu gagap teknologi. Perempuan seringkali dianggap tidak kompeten di bidang ini," katanya kepada KompasTekno dalam acara "FemaleDev Summit 2015", Selasa (21/4/2015) di Gedung Carakaloka Kemenlu, Jakarta.

Ada berbagai macam asumsi yang mendasari stereotip itu, salah satunya karena pekerjaan TI dianggap mengandalkan logika yang diklaim lebih dimiliki oleh pria. Sedangkan perempuan dianggap lebih menggunakan emosi dalam bekerja.

Namun, justru karena menggunakan emosi, perempuan cenderung lebih detil dan rapi. Hal ini dibutuhkan dunia TI untuk mengimbangi kerja teknis. Strategic Partner Manager and Channel Partnership Google, Karina Akib menegaskan hal ini.

"Berdasarkan penelitian, menaruh perempuan dalam jajaran pimpinan organisasi bakal menambah perspektif, karena perempuan lebih detil. Begitu pula dalam teknologi, pendapatan bisa meningkat, ide bisa lebih banyak," kata Karina dalam kesempatan yang sama.

Walau demikian, Karina mengakui ada tantangan tersendiri bagi perempuan untuk terjun di dunia teknologi.

"Orang yang bekerja di industri teknologi harus selalu berinovasi, mereka harus nyaman dengan perubahan dan kegagalan, karena semuanya berubah cepat. Ini tantangan untuk perempuan dan pria, tapi mungkin perempuan lebih sulit untuk menghadapinya," katanya.

Perempuan cenderung dianggap tak setangguh pria dalam mental dan fisik. Ini merupakan alasan lain kompetensi perempuan diragukan. Atimas pun bercerita ihwal pengalamannya didiskriminasi sebagai perempuan yang menggeluti teknologi.

"Awalnya saya harus memimpin rapat yang semuanya cowok, mereka enggak merasa saya kompeten. Tapi pelan-pelan saya menunjukkan kemampuan saya, it takes time buat bikin orang percaya sama kita," Atinas mengenang.

Menurut Atimas, dengan stereotip bahwa dunia TI bukan untuk perempuan, seharusnya lebih memicu semangat pembuktian perempuan modern.

"Saya pengin semakin banyak perempuan yg berkecimpung, jadi semakin banyak orang yang menganggap bahwa perempuan bisa juga kerja di bidang teknologi," ia menuturkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Cerita Orang Bandung dan Jaksel Pakai Internet 'Starlink' Elon Musk, Kecepatan Tembus 300 Mbps

Cerita Orang Bandung dan Jaksel Pakai Internet "Starlink" Elon Musk, Kecepatan Tembus 300 Mbps

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com