Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2017, Iklan Google "Patuhi" Keinginan Steve Jobs

Kompas.com - 10/02/2016, 15:49 WIB
Deliusno

Penulis

KOMPAS.com - Google mulai "memaksa" para pengiklan untuk berpindah dari iklan dengan format Flash.

Raksasa internet tersebut baru saja mengumumkan, bakal mengganti iklan dengan format buatan Adobe tersebut dengan HTML5 di Google Display Network dan DoubleClick Digital Marketing.

Secara terperinci, sebagaimana KompasTekno rangkum dari Venture Beat, Rabu (10/2/201), pengiklan sudah tidak bisa lagi mengunggah iklan dengan format Flash setelah tanggal 30 Juni 2016 mendatang.

Pengiklan pun sudah tidak bisa menjalankan iklan berbasis Flash di jaringan Google Display Network atau DoubleClick mulai tanggal 2 Januari 2017 mendatang.

"Sangat penting untuk memperbarui tampilan iklan ke HTML5 sebelum tanggal tersebut," tulis Google melalui akun resmi Plus milik AdWord.

Langkah Google seakan mewujudkan keinginan pendiri Apple, Steve Jobs. Sejak 2010, mendiang Steve Jobs protes dengan teknologi Flash yang dikembangkan Adobe. Menurut Jobs, Flash membuat perangkat menjadi lambat. Semua perangkat Apple pun diharamkan memakai Flash.

Jobs juga meramalkan Flash akan mati digantikan dengan HTML5 yang disebut lebih unggul di perangkat mobile.

Belakangan, mulai banyak perusahaan berbasis internet yang mulai melarang penggunaan Flash di situsnya. Pasalnya, format ini diketahui mudah disusupi dengan berbagai program berbahaya.

Satu perusahaan yang paling banyak mengampanyekan pelarangan Flash adalah Google. Pada Januari 2015, YouTube mulai mengganti video berbasiskan Flash dengan HTML5 secara default.

Kemudian, di bulan September, Google mulai memblokir iklan atau video Flash di peramban Chrome.

Selain Google, jejaring sosial Facebook juga telah mengganti video berformat Flash dengan HTML5. Alasannya pun sama dengan Google, video Flash dianggap berpotensi menjadi gerbang bagi para peretas jahat.

HTML5 sendiri dipilih sebagai pengganti Flash untuk menjalankan fungsi animasi, game karena dianggap lebih stabil dan mendukung ekosistem layanan mobile.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com