Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Smarftren Targetkan Migrasi 850 MHz Selesai September

Kompas.com - 27/07/2016, 17:15 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) mengebut proses pengerjaan migrasi di frekuensi 850 MHz. Mereka menarget proses tersebut akan selesai seluruhnya pada September, tanpa ada efek negatif bagi pelanggan.

“Frekuensi 850 MHz yang saat ini masih dipakai Smartfren mesti bergeser dikit, dari 850 MHz band B ke A. Ini mesti selesai akhir September," kata Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys di sela peluncuran MiFi Andromax M3Y dan M3Z di Jakarta, Rabu (27/7/2016).

"Semoga bisa diselesaikan tanpa gangguan berarti dari sisi pelanggan,” imbuh Merza.

Seperti diketahui, keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika saat masih dijabat Tifatul Sembiring mewajibkan Smartfren mengikuti tata ulang frekuensi 850 MHz serta pindah dari frekuensi 1.900 Mhz.

Sebagai gantinya, anak usaha grup Sinar Mas itu mendapatkan alokasi spektrum sebesar 30 MHz pada frekuensi 2.300 Mhz. Frekuensi ini pula yang saat ini mereka pakai untuk menggelar layanan 4G LTE.

Setelah Smartfren pindah ke frekuensi 850 MHz Band A, maka Band B akan ditempati oleh Telkomsel. Operator pelat merah tersebut berniat memakainya untuk mengoptimalkan layanan 4G mereka.

Telkomsel sendiri mengaku sudah melakukan uji laik operasi (ULO) serta memperoleh sertifikat kelayakan operasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kendala pemakaian frekeuensi 850 MHz Band B tersebut hanyalah soal menunggu proses migrasi Smartfren saja.

Masih 2 juta pelanggan

Dalam kesempatan yang sama, Vice President Technology Relations and Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo mengatakan bahwa pelanggan yang masih menggunakan layanan CDMA mereka ada sekitar 10 juta orang.

Di antara para pelanggan tersebut, tak semuanya bisa beralih dari frekuensi 850 MHz Band B ke Band A. Menurut Munir, alasan tidak bisa pindahnya sejumlah pelanggan Smartfren itu adalah mereka masih memakai feature phone (ponsel berkemampuan dasar telepon/sms).

Munir tak menyebutkan detil jumlah pelanggan yang tidak bisa migrasi, hanya saja ia menyebut persentase pelanggan Smartfren yang sudah bisa beralih ke frekuensi baru.

“80 persen sudah ready all band CDMA, maksudnya bisa dipakai di 850 MHz Band A atau B. Sudah tidak masalah,” terang Munir.

Dengan demikian, dari sekitar 10 juta pelanggan yang disebutkan, sudah ada sekitar 8 juta orang yang bisa memakai Band A atau B. Sedangkan 20 persen sisanya, atau sekitar 2 juta pelanggan, adalah mereka yang memakai feature phone atau hanya bisa di salah satu Band saja.

“Itu masih berupa analisis saja, belum kita hitung pasti jumlahnya berapa. Riilnya bisa saja lebih kecil. Jadi nanti kalau ada persoalan, akan kami tangani case by case,” imbuhnya.

“Rencana kami menawarkan mereka untuk pindah ke 4G saja. Nanti disiapkan program agar pengguna feature phone mau pindah. Tapi kalau mereka tidak mau ya tidak apa-apa. Perlu diketahui, kami ini hanya memindahkan dari Band B ke Band A saja, jadi CDMA ini tidak dimatikan” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com