Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2023, 12:40 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Induk perusahaan Google, Alphabet merilis laporan keuangan terbarunya untuk periode kuartal I-2023.

Dari laporan tersebut terungkap bahwa bisnis iklan YouTube sedang tidak baik-baik saja. Ini merupakan laporan pendapatan bisnis iklan YouTube pertama setelah Susan Wojcicki meninggalkan kursi CEO YouTube pada Februari lalu.

Berdasarkan laporan keuangan itu, pendapatan (revenue) iklan (ads) dari YouTube di periode tiga bulan pertama 2023 (Januari-Maret) tercatat di angka 6,69 miliar dolar AS (sekitar Rp 99,13 triliun).

Pendapatan iklan tersebut turun sekitar 2,6 persen dari revenue YouTube Ads periode kuartal I-2022 sebesar 6,87 miliar dollar AS (sekitar Rp 101,82 triliun).

Baca juga: YouTube Music Kini Punya Fitur untuk Karaoke

Pendapatan YouTube Ads ini juga menurun dibandingkan kuartal sebelumnya, yakni kuartal IV-2022. Pada laporan tiga bulanan terakhir tahun 2022, pendapatan bisnis iklan YouTube sempat mencapai 7,96 miliar dollar AS (Rp 118,1 triliun).

Menurun dalam setahun terakhir

Ilustrasi YouTubecnet.com Ilustrasi YouTube
Bila melihat laporan keuangan Alphabet, bisnis iklan YouTube tercatat terus menurun, setidaknya dalam setahun terakhir.

Penurunan ini dimulai dengan perlambatan pertumbuhan di kuartal I-2022. Pendapatan YouTube Ads yang sebesar 6,87 miliar dollar AS itu mencerminkan pertumbuhan tahunan sebesar 14 persen.

Namun peningkatan itu turun drastis dibandingkan pertumbuhan kuartal I-2021 yang sebesar 49 persen.

Bisnis iklan YouTube mengumpulkan pendapatan di angka sekitar 7,07 miliar dollar AS atau setarara 104,85 pada kuartal III-2022. Angka ini pun mencerminkan penurunan 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.

Pada kuartal IV-2022, pendapatan iklan YouTube tercatat di angka 7,96 miliar dollar AS. Angka ini turun 7,8 persen dibandingkan pendapatan iklan YouTube kuartal IV-2021 sebesar 8,63 miliar dollar AS (Rp 128,5 triliun kurs Rp 14.890).

Baca juga: Pendapatan Iklan YouTube Turun, Gara-gara TikTok?

Penurunan pendapatan bisnis iklan platform streaming video milik Google itu masih berlanjut pada kuartal I-2023 ini.

Kemungkinan besar penurunan pendapatan dari YouTube diakibatkan oleh persaingan ketat dari platform serupa yang turut menawarkan layanan yang sama. Misalnya, TikTok, Instagram Reels, ataupun Facebook Reels.

Diwartakan sebelumnya, faktor lain yang membuat pendapatan YouTube Ads menurun adalah karena nilai inflasi tinggi di Amerika Serikat (AS), yang tengah terjadi.

Adapun mayoritas perusahaan yang menghemat pengeluaran iklan YouTube, menurut Chief Business Officer Alphabet, Philipp Schindler, berasal dari bidang keuangan, asuransi, kripto (cryptocurrency), dan sejenisnya.

Dalam pemaparan laporan keuangan awal pekan ini, Chief Financial Officer (CFO) Alphabet, Ruth Porat menyebutkan pihaknya melihat "tanda-tanda stabilisasi" dalam bisnis iklan YouTube.

Secara umum, Alphabet pada kuartal I-2023 ini mencetak pertumbuhan tahunan 3 persen, dengan total pendapatan sebesar 69,79 miliar dollar AS atau setara Rp 1.035,28 triliun.

Namun, keuntungan bersih Alphabet menurun pada kuartal I-2023 ini. Dalam laporan, laba bersih Alphabet turun menjadi 15,05 miliar dollar AS (sekitar Rp 223,25 triliun), dari 16,44 miliar dollar AS (sekitar Rp 243,87 triliun) tahun lalu.

Untuk tenaga kerja, Alphabet melaporkan memiliki 190.711 karyawan secara global per 31 Maret 2023, naik dari angka 163.906 karyawan pada periode yang sama tahun lalu.

Jumlah karyawan Alphabet itu masih termasuk dengan karyawan yang kena PHK, termasuk 12.000 karyawan Google yang dirumahkan pada Januari 2023 lalu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Variety, Rabu (26/4/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

Axiata-Sinar Mas Sepakati Merger XL dan Smartfren, Lahir Entitas Baru MergeCo

e-Business
Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Oppo Reno 12 Pro Segera Masuk Indonesia

Gadget
Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Cara Bikin Stiker Langsung di Instagram Stories, Cepat dan Otomatis

Software
Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Berkat AI, Cari Foto di Google Photos Jadi Gampang

Software
Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

Starlink Terpapar Gelombang Geomagnetik Luar Biasa Selama Badai Matahari

e-Business
2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

2 Cara Cek Kelayakan Bus Secara Online, Penting buat Memastikan Keselamatan

e-Business
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Pekan Kedua Dimulai Hari Ini, Tim Indonesia di Tiga Besar

Game
Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Tampilan WhatsApp di iOS Berubah, Begini Bedanya dengan yang Lama

Software
Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Google Rilis AI Gemini 1.5 Pro, Bisa Analisis Lebih Banyak Data dan Input

Software
Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Menjajal Sennheiser Momentum True Wireless 4, TWS Premium Rp 5 Juta

Gadget
Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Peringatan tentang AI yang Pintar Menipu dan Bahayanya bagi Manusia

Internet
Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Perbandingan Spesifikasi iPad Pro 2024 dan iPad Air 2024

Gadget
Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

Meta Tutup Facebook Workplace, Jejaring Sosial Khusus Perkantoran

e-Business
5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

5 Pro Player Wanita Asal Indonesia Jadi Pemain Utama Tim Mobile Legends di Perancis

Game
Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Pendiri Facebook Rayakan Ultah Ke-40, Nostalgia dan Pamer Foto Tempat Bersejarah di Hidupnya

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com