Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ponsel Lipat Jadul Lagi Tren di Kalangan Gen-Z di Amerika

Kompas.com - 08/05/2023, 13:31 WIB
Lely Maulida,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Generasi Z (Gen-Z) di Amerika Serikat (AS) punya cara unik untuk melepaskan efek kecanduan smartphone. Mereka memilih memakai ponsel lipat, ketimbang iPhone yang populer dipakai di negara Paman Sam tersebut.

Namun, ponsel lipat yang dimaksud bukanlah Samsung Galaxy Z Fold/Flip atau sejenisnya, melainkan feature phone (ponsel fitur) lawas yang bisa dilipat (flip phone).

Salah satu remaja AS yang ikut tren ini adalah Sammy Palazzolo, gadis berusia 18 tahun yang memakai ponsel lipat bermerek Nokia tipe 2780 Flip untuk menunjang aktivitasnya. Ponsel itu ia beli bersama teman-temannya di asrama University of Illinois Urbana-Champaign guna mengatasi kecanduan smartphone.

"Kami berdiskusi tentang bagaimana kami seperti budak ponsel, seperti robot yang terus menerus menggulir (scrolling) layar, bahkan saat kami kumpul untuk pesta," ujar Palazzolo.

Baca juga: Lagi Tren di Amerika, Gen-Z Ramai-ramai Tinggalkan Smartphone dan Ganti ke Ponsel Fitur

Ia dan kawan-kawannya lantas sepakat membeli ponsel lipat bermerek Nokia dari Walmart. Setelah menggunakan ponsel lipat "jadul" (zaman dulu), Palazzolo kerap membagikan pengalamannya memakai ponsel fitur itu di TikTok, termasuk ketika ia membawanya hang-out bersama teman-teman.

Praktik itu menarik perhatian Nokia. Perusahaan teknologi asal Finlandia ini lantas mengirimkan Palazzolo Nokia 2780 Flip lagi, ditambah 44 ponsel yang sama untuk dibagikan ke teman Palazzolo dan pengikutnya di media sosial.

https://www.tiktok.com/@skzzolno/video/7223234038205746478?is_from_webapp=1&sender_device=pc&web_id=7229530576138601986

Selain menarik perhatian Nokia, praktik itu juga menarik perhatian Gen-Z lainnya yang turut mendiskusikan ponsel lipat lawas di media sosial. Sehingga, popularitas perangkat tersebut kembali meningkat di tengah hadirnya smartphone lipat modern.

Nokia 2780 Flip sendiri menawarkan fitur yang sederhana layaknya ponsel fitur pada umumnya. Namun kesederhanaan inilah yang membuat Gen-Z tertarik karena mereka terbebas dari aneka notifikasi aplikasi, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Wall Street Journal (WSJ), Senin (8/5/2023).

Selain populer di kalangan mahasiswa seperti Palazzolo, ponsel lipat lawas juga banyak dipakai oleh Gen-Z yang sudah bekerja, sebagai HP sekunder.

Baca juga: Apa Itu Ponsel Fitur yang Digemari Gen-Z Amerika Serikat ketimbang Smartphone?

Osamah Qatanani, ahli strategi konten berusia 23 tahun di New York City misalnya, memakai iPhone dan ponsel lipat lawas. Frekuensi penggunaannya sekitar 50:50.

Ponsel lipat lawas, dipakai Qatanani untuk menunjang komunikasi dengan kontak terdekat tanpa terganggu oleh rangkaian notifikasi dari aneka aplikasi.

Ponsel lipat Nokia laris manis

Meski memiliki fiturnya sederhana, ponsel lipat lawas rupanya tetap punya pasar tersendiri. Penjualan ponsel lipat lawas terbilang signifikan di tengah gempuran smartphone yang menawarkan kecanggihan fitur dan spesifikasi yang kian mumpuni.

Menurut kepala pemasaran HMD Global, Lars Silberbauer, ponsel lipat Nokia terjual hingga puluhan ribu unit setiap bulannya di AS.

Adapun demografi penggunanya disebut di lintas usia. "Ini bukan tren yang kecil," ujar Silberbauer, menunjukkan bahwa ponsel lipat Nokia laris manis, dikutip KompasTekno dari WSJ.

Nokia 2780 Flip sendiri baru dirilis pada November 2022. Ponsel ini punya fitur minimalis, tetapi mampu menujang komunikasi dasar pengguna karena mendukung fitur 4G, bluetooth, baterai besar hingga kamera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com