Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengira Akan Diculik, Penumpang Taksi Online Tembak Pengemudi

Kompas.com - 27/06/2023, 17:30 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Gizmodo

KOMPAS.com - Seorang penumpang layanan taksi online Uber di kota El Paso, Texas, Amerika Serikat (AS), menembak pengemudi Uber yang tengah ia tumpangi pada Jumat (16/6/2023) lalu. 

Menurut laporan kepolisian setempat, penumpang yang merupakan seorang wanita bernama Copas, merasa dirinya diculik oleh pengemudi Uber. Copas yang panik langsung menembak pria pengemudi Uber bernama Garcia ini.

Prasangka buruk Copas ini muncul di tengah perjalanan, ketika ia mengira Garcia hendak membawanya ke kota Juarez, Meksiko dengan melihat rambu-rambu lalu lintas yang mengarah ke kota tersebut.

Destinasi tersebut tak sesuai dengan tujuan yang hendak dituju Copas yaitu kota El Paso, Texas. Sehingga, Copas menduga bahwa Garcia ingin menculiknya dan membawanya ke tempat lain.

Baca juga: Penumpang Taksi Online AirAsia Ride Bisa Disopiri Pilot atau Pramugari

Padahal menurut investigasi kepolisian setempat, Garcia tak terbukti menculik Copas. Sebab, tidak ada anomali pada rute-rute yang dilalui Garcia, dan ia pun disebut masih mengemudi sesuai rute yang hendak dituju Copas.

Mengetahui ada insiden penembakan ini, pihak kepolisian langsung datang dan membawa Garcia ke rumah sakit terdekat. Setelah lima hari perawatan intensif, nahas nyawa Garcia tak tertolong. 

Atas kejadian ini, Copas didakwa dengan kasus pembunuhan, dipenjara, dan harus membayar uang jaminan pengadilan senilai 1,5 juta dollar AS atau sekitar Rp 22,5 miliar. Belum diketahui kapan Copas akan disidang di pengadilan. 

Akun pelaku diblokir Uber

Uber.SHUTTERSTOCK Uber.
Mendengar adanya insiden ini, pihak Uber prihatin atas kejadian yang dialami Garcia. Mereka juga mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan oleh mitra pengemudinya tersebut.

“Kami juga telah menghubungi keluarga Garcia setelah insiden ini terjadi, dan kami sudah memberikan dukungan kepada mereka di masa sulit seperti ini," ungkap juru bicara Uber, dikutip KompasTekno dari Gizmodo, Selasa (27/6/2023). 

"Kami efektif telah memblokir permanen akun penumpang Uber tersebut. Hal ini kami lakukan setelah kami mendapatkan kronologi terkait apa yang sebenarnya terjadi di lapangan dari pihak kepolisian," imbuh Uber.

Sekadar informasi, aplikasi Uber sendiri memiliki sejumlah fitur keamanan yang bisa dimanfaatkan oleh para penumpang, terlebih apabila mereka merasa tidak nyaman dan aman atas perilaku mitra pengemudi. 

Salah satunya adalah tombol "Emergency" di dalam aplikasi yang bisa ditekan pengguna untuk mengirimkan lokasi dan informasi perjalanan ke pihak kepolisian, sembari mereka menelepon layanan telepon darurat 911.

Baca juga: Pengemudi Uber di Inggris Menang Gugatan, Diangkat Jadi Pekerja

Selain itu, Uber juga memiliki fitur Live Help yang bisa digunakan untuk mencari bantuan pihak-pihak terkait apabila ada sesuatu yang tak terduga terjadi di tengah perjalanan, seperti kecelakaan, mobil berhenti dalam waktu yang cukup lama, mogok, dan lain sebagainya. 

Meski sudah ada fitur-fitur keamanan di Uber, laporan kepolisian menyebut bahwa Copas tidak menggunakan atau memanfaatkan fitur-fitur tersebut. 

Alih-alih menggunakan fitur keamanan atau menelepon 911, Copas malah mengirimkan foto-foto Garcia kepada pacarnya, karena takut diculik dan untuk jaga-jaga apabila terjadi sesuatu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com