Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Hilang Kabar, Jack Ma Pulang Kampung dan Bertani

Kompas.com - Diperbarui 03/08/2023, 09:59 WIB
Lely Maulida,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah sempat hilang kabar, pendiri Alibaba Group, Jack Ma kini dilaporkan pulang kampung dan bertani, dengan berinvestasi ke sebuah perusahaan rintisan (startup) bidang teknologi pertanian dan perikanan di Hangzhou, China.

Startup itu bernama “1.8 Meters Marine Technology (Zhejiang) Co”. Perusahaan ini didirikan pada 20 Juli lalu di Hangzhou, yang juga menjadi kota markas utama Alibaba.

Menurut penyedia data pendaftaran perusahaan Tianyancha, startup itu dibangun dengan modal 110 juta yuan atau setara sekitar Rp 232 miliar.

Fokus bisnisnya sendiri meliputi produk akuatik, pakan, serta pemrosesan produk tersebut. Pemegang utama saham startup itu adalah 1.8 Meters Technology Holding yang berbasis di Hong Kong, dengan kepemilikan 80 persen.

Baca juga: Jejak Jack Ma Selama Mengasingkan Diri di Luar China

Investor terbesar kedua yaitu Hangzhou Dajingtou No. 22 Arts and Culture Co Ltd, salah satu perusahaan yang dibuat oleh Jack Ma pada 2019, dengan total saham 10 persen.

Menurut Tianyancha, Simon Ho mantan CEO Ant Group (dulu Alipay), anak perusahaan Alibaba, juga memiliki 5,5 persen saham di startup itu, dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Rabu (2/8/2023).

Seperti disinggung di atas, 1.8 Meters Marine Technology juga menjalankan bisnis pemrosesan, penjualan produk pertanian (baik grosir atau eceran), hingga pengembangan sistem tenaga angin lepas pantai.

Bisnis itu tampak sejalan dengan minat Jack Ma, khususnya setelah ia pensiun dari Alibaba. Sebelumnya Jack Ma juga melakukan kunjungan ke Eropa untuk menambah pengetahuannya terkait sektor pertanian pada tahun 2021.

Pada Juli 2022 Jack Ma juga berkunjung ke Wageningen University & Research (WUR), universitas yang tersohor dengan studi pertaniannya di Belanda. Kabarnya, Ma ingin mempelajari cara meningkatkan produksi pangan dan mendapatkan lebih banyak pengetahuan tentang peternakan, serta perikanan berkelanjutan.

Baca juga: Jack Ma Muncul Lagi, Kunjungi Kampus Belanda untuk Belajar Pertanian

Tujuannya adalah agar bisa mengembangkan pertanian dan pangan termasuk di gurun Gobi yang terletak di bagian selatan Mongolia, China.

"Menghilang" dari publik sejak akhir 2020

Pendiri Alibaba itu awalnya cukup sering tampil di media, apalagi di tengah perusahaannya yang kian berkembang. Namun sejak Oktober 2020, Ma "menghilang" dari sorotan publik setelah mengkritik sistem keuangan konvensional China.

Kritikan Ma lantas direspons dengan investigasi pemerintah China terhadap perusahaan milik Jack Ma. Akibatnya, penawaran umum perdana (IPO) perusahaan fintech Ant Group yang juga milik Jack Ma, akhirnya dibatalkan.

Sejak saat itu, Jack Ma tak lagi wara-wiri di publik dan semakin sulit dikulik. Dia bahkan menahan diri dari berbagai publikasi.

Badan amal Yayasan Jack Ma, tempat dirinya berjanji untuk mendedikasikan diri untuk membantu kegiatan sosial pun juga telah mengurangi publisitasnya.

Hilangnya Ma menjadi misteri bagi sejumlah pihak. Sesekali beberapa media lokal ataupun asing melaporkan bahwa Ma tengah berada di Jepang, Spanyol, Australia, Thailand, hingga Belanda. Bahkan, Ma juga dikabarkan pernah melakukan kunjungan reguler ke Amerika Serikat dan Israel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com