Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Ingin Semua Pengguna Bayar untuk Buka X Twitter

Kompas.com - 20/09/2023, 08:56 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Variety

KOMPAS.com - Bos X (dahulu Twitter), Elon Musk, berencana merombak model bisnis jejaring sosial microblogging yang kini dimilikinya itu menjadi aplikasi berbayar sepenuhnya.

Rencana tersebut ia sampaikan saat berbincang dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam diskusi tentang teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang juga menyinggung akun bot di Twitter.

Menurut Musk, sistem pembayaran menjadi satu-satunya solusi untuk memerangi akun bot di X/Twitter.

“(Kami tengah) beralih ke (model) langganan bulanan untuk penggunaan sistem X (atau Twitter),” ujar Musk kepada Netanyahu.

Baca juga: X Twitter Rilis Fitur Sembunyikan Likes bagi Pelanggan Berbayar

Menurut Musk, biaya untuk membuat satu akun bot memang hanya sepersekian sen, namun jika seseorang harus membayar beberapa dollar untuk membuat akun Twitter, biaya efektif bikin bot akan jadi tinggi.

"Belum lagi Anda harus punya sistem pembayaran (kartu kredit) yang berbeda-beda untuk setiap akun bot," kata Musk.

Musk juga menekankan bahwa jika rencana X Twitter jadi berbayar sepenuhnya itu benar-benar terlaksana, biaya berlangganannya akan sangat murah.

"Kami akan memberikan harga yang rendah. Jadi kami ingin harganya tidak terlalu mahal," kata Musk.

Kendati begitu, masih belum diketahui apakah rencana Twitter/X jadi berbayar sepenuhnya ini sekadar tanggapan spontan dari Musk saat berdiskusi, atau sudah jadi rencana yang tetap perusahaan.

Untuk diketahui, X Twitter saat ini sudah memiliki skema langganan berbayar yang disebut X Blue. Biaya berlangganan X Blue versi web di Indonesia dipatok Rp 120.000 per bulan atau Rp 1,25 juta per tahun.

Baca juga: Elon Musk Kukuh Ganti Istilah Tweet Jadi Post di X Twitter

Sementara itu, untuk pengguna X Blue berbasis aplikasi di Android dan iOS dikenai biaya Rp 165.000 per bulan.

Benefit (keuntungan) yang dimiliki pengguna berbayar mencakup kemampuan mengedit unggahan setelah dibagikan kurang dari satu jam, mengurangi 50 persen konten iklan, dimungkinkan berbagi konten teks sebanyak 25.000 karakter, mengunggah konten lebih dari tiga jam, dan masih banyak lagi.

Belum diketahui juga apakah model bisnis berbayar itu masih memperbolehkan pengguna reguler (gratisan) mengakses aplikasi seperti sekarang, atau tidak.

Jika tidak, konsep model bisnis berbayar ini terlihat mirip dengan platform layanan streaming Netflix. Pengguna harus membayar dulu untuk dapat akses ke platform.

Cari pendapatan lebih

Terlepas dari rencana perombakan tadi, platform microblogging berlogo X ini memiliki pengguna aktif bulanan (MAU/ Monthly Active Users) sebanyak 550 juta pengguna. Setiap harinya, terdapat 100 juta hingga 200 juga unggahan yang dibagikan ke dalam platform.

Baca juga: Elon Musk: Twitter Bisa Bangkrut Tahun Depan

Banyaknya pengguna aktif di dalam platform nyatanya tidak sejalan dengan performa bisnis perusahaan. Dalam kesempatan yang berbeda, Musk mengaku pendapatan iklan perusahaan anjlok hingga 50 persen, sejak ia mengakuisisi Twitter pada November 2022.

“Kami masih memiliki arus kas yang negatif, karena penurunan pendapatan iklan hingga 50 persen, ditambah dengan beban utang yang besar,” tulis Musk di platform X pada Juli lalu.

Sejalan dengan unggahan tersebut, perubahan model bisnis Twitter X jadi berbayar sepenuhnya ini nampaknya ditujukan untuk meningkatkan pendapatan. Musk juga dilaporkan cukup tertarik mengadopsi model bisnis ini.

Menurut laporan yang dipublikasi oleh outlet media Platfomer, orang nomor satu di X itu tengah mempertimbangkan ide model bisnis baru saat melakukan diskusi bersama karyawan internal perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, 'Ruangan' Smart Home dan Serba AI

Samsung Experience Lounge Hadir di Jakarta, "Ruangan" Smart Home dan Serba AI

Gadget
Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Bocoran iPhone 16 Series, Bawa Layar Lebih Luas dari iPhone 15

Gadget
Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Cara Mengatur Durasi Layar dan Aplikasi di iPhone

Gadget
Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

Microsoft Akan Beri Pelatihan AI Skilling untuk 840.000 Orang di Indonesia

e-Business
Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Kenapa Aplikasi di iPhone Menginstal Ulang dengan Sendirinya? Begini Cara Mengatasinya

Gadget
Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Merger XL Axiata-Smartfren, Siapa Berkuasa?

Internet
Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Bos Microsoft Satya Nadella Ungkap Peluang Komunitas Developer Indonesia Masuk 5 Besar Dunia

Software
Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Cara Mengaktifkan Passkey di WhatsApp Android

Software
OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com