Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Microsoft Salip Apple Jadi Perusahaan Paling Berharga di Dunia

Kompas.com - 15/01/2024, 10:02 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apple bukan lagi menjadi perusahaan yang paling berharga di dunia. Gelar tersebut kini diambil alih oleh Microsoft.

Microsoft menjadi perusahaan publik paling berharga di dunia berkat angka kapitalisasi pada akhir perdagangan saham di Amerika Serikat, Jumat (12/1/2024). Nilainya mencapai 2,89 triliun dollar AS atau setara Rp 44.922 triliun (kurs Rp 15.544).

Sementara itu, kapitalisasi pasar Apple menurun sedikit menjadi 2,87 triliun dollar AS atau sekitar Rp 44.611 triliun.

Saham Microsoft diketahui memang meningkat dengan tajam sejak tahun lalu, disebabkan oleh investasi 10 miliar dollar AS (sekitar Rp 155,4 triliun) pada perusahaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) generatif OpenAI.

Microsoft mengintegrasikan teknologi OpenAI pada berbagai software produktivitas miliknya, misalnya Microsoft 365 Copilot yang menjadi asisten AI untuk aplikasi Word, Excel, Powerpoint, Outlook, Teams, dan lain seterusnya.

Pada Kamis (11/1/2024) lalu, Microsoft juga menggelar acara di San Francisco untuk mendiskusikan kapabilitas AI bersama para pengembang. Di sana, para developer merasa terkesan oleh teknologi AI yang dipamerkan Microsoft.

Para analis di acara tersebut mengatakan bahwa mereka terdorong oleh momentum seputar produk kecerdasan buatan yang paling matang, seperti GitHub Copilot dan Azure AI.

Baca juga: Microsoft Mulai Pensiunkan Wordpad di OS Windows

Namun, analis merasa bahwa Microsoft 365 Copilot yang berusia tiga bulan masih dalam tahap adopsi awal.

Sebelumnya, AI memang sudah memikat investor dan membantu bursa saham Nasdaq-100 meningkat hingga 54 persen pada 2023 lalu. Kecerdasan buatan pun diprediksi analis bakal terus populer pada 2024 ini.

"AI akan menjadi tema dominan pada 2024. Saat ini, kita baru menggores permukaannya saja," kata pendiri analis pasar Minerva Analysis, Kathleen Brooks pada media Business Insider.

Apple alami awal tahun yang buruk

Di sisi lain, Apple saat ini tengah mengalami tahun 2024 dengan tren negatif.

Perusahaan teknologi itu terlibat dalam sengketa paten dengan perusahaan teknologi kesehatan dan elektronik Masimo. Akibatnya, penjualan arloji pintar Apple Watch Series 9 dan Watch Ultra 2 disetop di AS.

Apple juga mengalami tiga penurunan nilai saham pada Januari 2024. Penurunan pertama dari bank Inggris Raya Barclays, menghapus kapitalisasi pasar lebih dari 100 miliar dollar AS (sekitar Rp 1.554 triliun) dalam satu hari.

Hal ini disebabkan oleh penjualan smartphone iPhone yang lemah di China, sebagaimana dikutip KompasTekno dari Business Insider, Senin (15/1/2024).

Jumlah permintaan di China menurun karena perekonomian negara tersebut perlahan-lahan sedang dalam tahap pemulihan sejak pandemi Covid-19 dan karena kebangkitan Huawei yang terus menggerus pangsa pasar Apple.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com