Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riot Games, Developer Game "Valorant" PHK Ratusan Karyawan Global

Kompas.com - 23/01/2024, 16:00 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber Riot Games

KOMPAS.com - Developer game Valorant dan League of Legends, Riot Games melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 530 karyawan global, atau sekitar 11 persen dari total tenaga kerja perusahaan itu.

Perusahaan yang bermarkas di Los Angeles, Amerika Serikat ini mengatakan bahwa divisi di luar tim pengembangan inti, akan menjadi yang paling terdampak PHK massal ini. Selain melakukan PHK, Riot Games juga akan menutup label penerbitan game indie Riot Forge.

Adapun berita ini disampaikan lewat situs resmi Riot Games dan memo yang dikirimkan kepada karyawan perusahaan itu.

Menurut CEO Riot Games Dylan Jadeja, pemecatan karyawan dilakukan karena Riot Games kehilangan fokusnya.

Sejak 2019, Riot Games memperlebar portofolionya dan bertumbuh menjadi perusahaan berpengalaman yang menaungi berbagai game, seperti Valorant dan League of Legends.

Kini, Riot Games mengaku memiliki terlalu banyak proyek yang sedang dikembangkan. Sejumlah investasi besar yang dilakukan Riot Games tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

Baca juga: Riot Games Diperas, Rp 149 Miliar Atau Kode Anti-cheat League of Legends Disebar

Pengeluaran perusahaan makin banyak sehingga bisnis sulit dilanjutkan, dan Riot Games pun tidak mempunyai ruang untuk melakukan eksperimen atau mengalami kegagalan.

"Semua faktor ini membahayakan inti bisnis kami," kata Jadeja dalam memonya kepada karyawan Riot Games.

Dylan mengatakan bahwa PHK ini dilakukan bukan untuk menyenangkan para pemegang saham atau untuk mencapai target pendapatan triwulanan. PHK menjadi solusi terakhir Riot Games untuk memperkuat bisnis, karena strategi lainnya yang diambil disebut tidak cukup.

"Selama beberapa bulan terakhir, kami meminta para pemimpin tim untuk mempertimbangkan proyek yang sedang dikerjakan. Kami menerapkan pembekuan perekrutan, dan dalam beberapa kasus, penghentian perekrutan," ungkap Jadeja.

"Namun, setelah berbicara dengan para pemimpin di Riot, kami menyadari bahwa perubahan ini tidak cukup. Kami harus memfokuskan upaya kami pada hal-hal yang bernilai bagi pemain kami. Sayangnya, hal ini melibatkan perubahan di bidang yang paling banyak kami investasikan, yaitu jumlah karyawan kami," imbuhnya.

Jadeja kemudian menjelaskan bahwa sejumlah karyawan Riot Games yang terkena PHK bakal mendapatkan e-mail.

Setiap karyawan yang terdampak PHK diberikan kesempatan untuk bertemu dengan staf Senior Leader dan People untuk mendiskusikan langkah berikutnya. Mereka diberikan waktu 48 jam untuk membicarakan hal tersebut.

Karyawan Riot Games yang di-PHK dan tidak dipindahkan ke tim lainnya bakal ditawarkan pesangon minimal enam bulan, biaya tunjangan kesehatan, laptop, dukungan karir, dukungan Visa, dan masih banyak lagi.

"Kami berterima kasih atas dukungan Anda yang berkelanjutan, kami tidak bisa membuat produk kami tanpa dukungan Anda. Semangat dan keterlibatan Anda menginspirasi kami setiap hari, dan kami bersemangat untuk melanjutkan perjalanan ini bersama," kata Jadeja kepada karyawan terdampak PHK.

Baca juga: Riot Games Rilis Valorant 7.10, Karakter Deadlock Dapat Buff

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com