Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Induk Snapchat PHK 10 Persen Karyawan Global

Kompas.com - 06/02/2024, 10:01 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan induk Snapchat, Snap, melakukan PHK terhadap 10 persen karyawannya secara global. Keputusan ini terendus dalam dokumen yang disetorkan perusahaan ke Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commision/SEC) Amerika Serikat.

Induk aplikasi Snapchat itu tidak merinci alasan pihaknya memangkas karyawan. Dalam dokumen ke SEC, Snap hanya berkata bahwa PHK ini akan membuat perusahaan menjalankan prioritasnya.

"Untuk memposisikan bisnis kami sebaik-baiknya agar bisa melaksanakan prioritas utama kami, dan untuk memastikan kami punya kapasitas investasi secara bertahap demi pertumbuhan bisnis, kami membuat keputusan sulit untuk merestrukturisasi tim kami," tulis pihak Snap.

Pada akhir kuartal III-2023, Snap melaporkan bahwa jumlah karyawannya ada sebanyak 5.367 orang. Dengan begitu, total karyawan yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kali ini, lebih kurang 540 orang.

Baca juga: Snapchat Pasang ChatGPT di Aplikasi untuk Teman Ngobrol

Nantinya, pekerja yang di-PHK akan mendapatkan paket pesangon. Namun, Snap tidak membeberkan, apa saja rincian paket yang akan didapat karyawan.

Juru bicara Snap juga hanya berkata pihaknya "fokus mendukung anggota tim kami yang terdampak."

Adapun Snap bakal memaparkan laporan pendapatannya pada Selasa (6/2/2024) waktu AS. Rincian lainnya soal PHK ini mungkin disampaikan perusahaan dalam kesempatan tersebut.

PHK ini sendiri bukan yang pertama bagi perusahaan yang didirikan oleh Evan Spiegel itu. Sebelumnya, Snap juga memangkas sekitar 20 manajer produk pada November 2023, dilansir KompasTekno dari Engadget, Selasa (6/2/2024).

Snap bahkan pernah melakukan PHK massal pada tahun 2022, dengan total karyawan yang terdampak sampai 1.300 orang lebih.

Gelombang PHK industri teknologi

Gelombang PHK masih bergulir di awal tahun ini. Akhir Januari lalu, Microsoft memangkas 8 persen karyawan. Jumlah ini setara dengan sekitar 1.900 karyawan, mengingat total pekerja Microsoft sampai 22.000 orang.

Divisi yang terkena PHK alias layoff adalah Xbox Game Studios. Selain itu, Microsoft juga mem-PHK karyawan Activision Blizzard. Padahal, proses akuisisi Activision Blizzard baru saja rampung pada Oktober 2023 lalu.

Microsoft juga memangkas karyawan dari sejumlah perusahaan game yang tergabung dalam grup ZeniMax Media.

Belum diketahui divisi atau perusahaan mana yang terkena layoff paling banyak. Namun, salah satu studio yang membuat seri game peperangan populer Call of Duty, yaitu Beenox mengonfirmasi bahwa "sedikit" karyawan mereka terkena PHK.

Baca juga: Microsoft PHK 1.900 Karyawan di Bisnis Game, Termasuk Activision Blizzard

Belum diketahui mengapa Microsoft melakukan PHK terhadap sektiar 1.900 karyawan dari bisnis game ini.

Kemungkinan, ini merupakan upaya perusahaan rintisan Bill Gates tersebut untuk merestrukturisasi bisnis dan perusahaan game yang mereka naungi, supaya bisa berjalan lebih "sehat" di masa depan.

Selain Microsoft, sejumlah perusahaan teknologi juga melakukan pemangkasan jumlah karyawan. Seperti Sega, TikTok, PayPal, eBay, dan Google.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com