Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayonara Satoru Iwata, Pengawal Kebangkitan Nintendo

Kompas.com - 13/07/2015, 14:01 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

KOMPAS.com - Pada Senin (12/7/2015), kabar duka muncul dari Nintendo. Sang CEO, Satoru Iwata meninggal dunia karena penyakit kanker saluran empedu yang telah lama dideritanya.

Iwata-san sebenarnya adalah sosok yang spesial di tubuh Nintendo. Ia berhasil menjadi orang nomor satu di perusahaan game asal Jepang tersebut dan membawanya ke era kebangkitan, walau bukan berasal dari trah keluarga Yamauchi, sang pendiri Nintendo.

Kecintaannya pada dunia game pun sempat tidak didukung oleh keluarganya. Seperti apa karir pencipta konsol Nintendo Wii dan Nintendo DS ini? Berikut adalah ceritanya, yang dirangkum KompasTekno dari berbagai sumber.

Satoru Iwata lahir di perfektur Hokaido, Jepang pada tahun 1959. Tak seperti karyawan Nintendo lainnya yang memulai karir dengan bidang pekerjaan yang tidak berkaitan dengan game, Iwata justru memulainya dari membuat game.

Dunia game memang lekat dalam kehidupan pria yang satu ini. Semenjak SMA, Iwata telah membuat sejumlah game elektronik di rumahnya, sebagai sebuah hobi.

Setelah lulus jenjang SMA, Iwata masuk ke perguruan tinggi Tokyo Institue of Technology dan mengambil disiplin ilmu komputer. Di sinilah pengetahuan teknis dan kecintaan Iwata terhadap dunia game mendorongnya ke industri video game.

Di masa-masa itu, Iwata bekerja sebagai programer game paruh waktu di sebuah perusahaan pengembang game HAL Laboratory, Inc., yang sering memasok game untuk Nintendo. Hingga pada akhirnya di tahun 1982, Iwata bergabung secara penuh dengan HAL Laboratory.

Sayangnya, kecintaan Iwata di dunia video game ini tidak didukung oleh keluarganya. Seperti dikutip KompasTekno dari N-Sider.com, Iwata berujar, "Ayah saya tidak mau bicara dengan saya sekitar enam bulan setelah saya bergabung dengan HAL, ia pikir saya bergabung dengan sekte agama tertentu."

Tak butuh waktu lama bagi Iwata untuk membuktikan bahwa industri video game adalah tempat yang pas baginya. Sepanjang tahun 1980-an, Iwata ikut terlibat dalam banyak proyek di HAL dan Nintendo Company Ltd. (NCL).

Beberapa game yang sempat ia bidani untuk Nintendo antara lain adalah Balloon Fight, NES Open Golf, serta Kirby's Dreamland, game di platform Game Boy dimana Iwata mendapatkan banyak kredit setelah dirilis di Jepang pada 27 April 1992, dan di Amerika pada Agustus tahun yang sama.

Keterlibatan Iwata juga membuat game-game seperti Super Mario Sunshine, Star Fox Adventures, Metroid Prime, Eternal Darkness: Sanity's Requiem, Animal Crossing dan The Legend of Zelda: The Wind Waker sukses di pasaran.

Berbeda dengan kesuksesan Nintendo, perusahaan pertamanya, HAL Laboratory justru mengalami krisis di tahun 1992.

Namun, alih-alih meninggalkan perahu yang akan karam, Iwata justru bertahan dan memutuskan untuk menyelamatkannya. Iwata bersedia menjadi Presiden HAL Laboratory dan membantunya kembali mencetak keuntungan.

Keputusan Iwata untuk menyelamatkan HAL itulah yang menjadi perhatian Presiden Nintendo saat itu, Hiroshi Yamauchi. Iwata kemudian ditarik Yamauchi ke dalam jajaran Nintendo pada tahun 2000 sebagai Nintendo Corporate Planning Division.

Saat itu, Iwata menyadari bahwa biaya untuk membuat game semakin mahal sehingga profit yang didapat perusahaan semakin kecil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

Penjualan Lesu, Tesla Lakukan PHK Karyawan

e-Business
Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Good Lock, Aplikasi Eksklusif Smartphone Samsung Galaxy Tersedia di Play Store

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com