Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Pamerkan Video Kilas Balik 2015

Kompas.com - 11/12/2015, 07:07 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Peristiwa-peristiwa besar yang terjadi sepanjang 2015 sedikit banyak memupuk solidaritas masyarakat dunia. Hal ini tak lepas dari peran media sosial (Facebook, Twitter, Instagram, dll) dalam mengakomodir komunikasi global.

Sehingga, kejadian di satu tempat tak hanya menjadi isu lokal, melainkan isu global. Misalnya pada aksi terorisme di Paris beberapa saat lalu.

Seluruh dunia memperbincangkan, mendoakan, serta melakukan aksi sosial untuk para korban. Lebih lengkapnya, Facebook telah merangkum kejadian-kejadian penting selama 2015 dalam sebuah video. Ada berita duka, berita bahagia, bahkan guyonan yang jadi viral di dunia maya.

Januari 2015, pro dan kontra membanjiri legalisasi pernikahan sesama jenis di Vietnam. Pada bulan yang sama, di Paris, kantor media kontroversial Charlie Hebdo diserang oleh segerombol orang yang diduga tak senang dengan pemberitaan media tersebut. Akibatnya sepuluh jurnalis dan dua polisi meninggal dunia.

Sebulan setelahnya, Februari 2015, baju dua warna -tergantung perspektif- menjadi viral. Mulai dari selebriti media sosial, artis papan atas, politikus, hingga pejabat, turut mengomentari baju yang kadang-kadang berwarna biru-hitam dan di lain waktu berwarna putih-emas tersebut.

Berita duka kemudian kembali menyusul pada Maret 2015. Pesawat Germanwings dari Barcelona jatuh di kawasan Alpen, Perancis dan merenggut lebih dari 100 korban jiwa.

Pada bulan yang sama, dunia juga kehilangan satu pemimpin, yakni Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew pada usia 91 tahun. Pria tersebut menjadi legenda atas sejarah transformasi Singapura dari negara kecil ke negara sehebat sekarang.

AFP PHOTO / PRAKASH MATHEMA Warga berada dekat bangunan yang ambruk diamuk gempa berkekuatan 7.9 SR di Kathmandu, 25 April 2015.

April 2015, gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter mengguncang Nepal. Gempa tersebut menjadi yang terbesar di Nepal sejak gempa bumi Nepal-Bihar tahun 1934. Setidaknya 8900 jiwa terenggut.

Juni 2015, mengikuti Vietnam, AS melegalkan pernikahan sesama jenis. Presiden AS Barrack Obama mengutarakan kesenangannya atas kebijakan tersebut lewat Twitter dan diserbu ratusan ribu RT dari netizen.

September 2015, isu rasisme bergulir di AS. Bocah 14 tahun bernama Ahmed sempat masuk penjara karena memperkenalkan jam digital buatannya kepada guru di sekolah.

Bukannya dipuji, ia justru dituduh merakit bom. Setelah diperiksa, Ahmed terbukti tak bersalah dan dibebaskan.

Hal ini jadi viral dan berujung pada keberuntungan beruntun bagi Ahmed. Ia mendapat beasiswa, bertemu Obama, diberi hadiah bejibun oleh para petinggi TI, dan disemangati netizen dunia.

Di bulan yang sama, NASA memotret Pluto dari jarak dekat. Lebih mengejutkan, NASA menemukan aliran air di Mars. Hal ini pun menjadi obrolan hangat di media sosial.

BBC Polisi Perancis terus memburu jaringan teroris yang menyerang sejumlah tempat di Paris, Jumat (13/11/2015)

Terakhir, November 2015, kabar duka datang dari Beirut, Lebanon dan Paris, Perancis. Sejumlah titik di dua kota tersebut diserang teroris. Di Paris, serangan terorisme menewaskan lebih dari 100 orang dan lebih dari 300 korban kritis.

Mengakhiri video berdurasi dua menit yang merangkum kejadian sepanjang 2015, Facebook mengarahkan netizen agar selalu terkoneksi satu sama lain.

"Mari berdiri bersama di 2016," begitu kalimat penutup video yang diikuti ikon jempol.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com