Kepada Forbes, sebagaimana dirangkum KompasTekno, Selasa (1/3/2016), Woodman mengatakan nilai akuisisi tersebut mencapai 105 juta dollar AS (sekitar Rp 1,4 triliun) dalam bentuk uang tunai dan saham.
Adapun dua startup video editing yang dimaksud adalah Replay dan Splice, mereka membuat aplikasi editing video yang memungkinkan penggunanya memotong dan memublikasi rekaman video lewat smartphone.
Replay adalah aplikasi buatan Stupeflix yang berbasis di Paris, Perancis, memungkinkan pengguna memilih klip dan foto lalu menggabungkannya dalam video komplit dengan efek transisi dan musik.
Sementara Splice yang dikembangkan oleh Vemory di Austin, Texas, menyediakan tool editing video manual di smartphone.
Kedua startup akan tetap beroperasi di kota masing-masing, namun menjadi bagian dari GoPro.
Kemampuan mengedit video dalam smartphone inilah yang selama ini belum dimiliki oleh GoPro. Pengguna GoPro masih harus mentransfer video ke komputer jika ingin mengolah hasil rekaman mentah.
"Video editing telah menjadi kendala besar dan menantang, bukan hanya bagi GoPro namun semua perusahaan dalam bisnis ini (action cam)," kata Woodman.
Woodman juga berkata ke depannya pengalaman mengedit video di Replay dan Splice akan ditambahkan ke dalam aplikasi mobile GoPro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.