Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Dukung Trump, Karyawan Veteran Oracle Pilih Mundur

Kompas.com - 22/12/2016, 13:50 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Perbedaan pandangan politik memang bisa memecah belah. Eksekutif senior bernama George Polisner ini pun memilih hengkang dari Oracle ketimbang sejalan dengan bosnya, CEO Safra Catz, yang mendukung presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.

Polisner adalah veteran di Oracle yang telah bekerja di perusahaan tersebut sejak 1993. Selama lebih dari dua dekade, pria 57 tahun ini malang melintang di berbagai divisi, termasuk pengembangan produk dan layanan cloud.

Dia mengumumkan pengunduran dirinya lewat surat terbuka yang dipublikasikan di LinkedIn. “Saya tidak mendukung presiden terpilih Trump dan tidak mau membantunya dengan cara apapun,” sebut Polisner dalam surat yang ditujukan kepada Catz itu.

“Kebijakan (Trump) mengarah ke tindakan yang tidak konstitusional, kriminal, dan tidak adil secara moral. Saya akan menentangnya dengan segala cara,” lanjut Polisner, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Guardian, Kamis (22/12/2016).

Baca: Alasan Trump Tak Undang Twitter dalam Pertemuan Bos Teknologi

Sebelumnya, CEO Oracle Safra Catz diketahui ikut serta dalam pertemuan para petinggi perusahaan teknologi dengan Trump yang digelar minggu lalu. Setelah itu, Catz bergabung dengan tim transisi Trump sambil tetap mempertahankan posisinya sebagai eksekutif tertinggi di Oracle.

Hal inilah yang menjadi keberatan Polisner. Menurut dia, Catz seharusnya mengambil cuti atau meninggalkan Oracle untuk fokus dengan peranannya di pemerintahan Trump.

Polisner khawatir dengan ditunjuknya Catz sebagai anggota tim transisi Trump, Oracle bakal mendukung kebijakan-kebijakan Trump yang kontroversial. Misalnya rencana untuk membuat sistem pelacak warga Muslim di AS.

“Administrasi Trump terang-terangan berbicara soal rencana membuat register Muslim dan hal-hal lain yang akan menekan pihak yang lemah. Saya tak mau ambil bagian,” ujar Polisner.

Pihak Oracle menolak berkomentar mengenai pengunduran diri Polisner.

Sebelumnya, sejumlah perusahaan teknologi lain seperti Google, Facebook, Microsoft, dan IBM telah menyatakan bakal menolak rencana pembuatan sistem pelacak warga Muslim tersebut apabila diminta oleh Trump.

Baca: Trump Ingin Data Penduduk Muslim, Perusahaan Teknologi Menolak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com