Kenapa OnePlus Ogah Pakai Pengisi Daya Nirkabel?

Pabrikan smartphone yang memiliki slogan never settle ini sepertinya tidak akan menempatkan diri untuk ikut menggunakan fitur tersebut baik untuk smartphone mereka, untuk sekarang dan di masa depan.

Dalam sebuah posting di forum OnePlus, CEO Pete Lau menjelaskan alasan OnePlus untuk tetap bertahan menggunakan pengsi daya berkabel. menurut Lau pengisi daya nirkabel terlihat mudah dan praktis, tapi sebenarnya tidak demikian.

Mungkin tampak mudah hanya meletakan ponsel di atas alas pengisi daya dan membiarkannya terisi secara instan. Tapi ponsel seharusnya diletakan dengan tepat di atas alasnya agar pengisian daya maksimal.

"Beberapa wireless charger terbaik menjanjikan pengisian baterai dengan daya 15 watt, tapi itu hanya didapat apabila Anda menempatkan ponsel dengan sempurna di atas alas. Semakin banyak perangkat yang diisi baterainya secara bersamaan, dayanya akan semakin turun pula sehingga proses charging makin pelan," terang Lau.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari SlashGear, Minggu (12/11/2017), jika ponsel diambil dari alas pengisi daya nirkabel untuk melakukan panggilan, memotret, atau sekedar bermain game maka proses charging akan terhenti. Beda halnya dengan charger berkabel yang akan tetap mengisi daya meskipun ponsel sedang dipakai.

OnePlus pun masih kekeuh menggunakan pengisi daya andalannya yakni Dash Charger yang masih menggunakan kabel. Dash Charger diklaim mampu mengisi daya hingga 20 watt dan dapat melakukan pengisian daya lebih cepat (fast charging), sekaligus menjaga suhu ponsel tetap dingin apabila dipakai pengguna saat sedang mengisi baterai.

Lau mengaku pihaknya sempat mempertimbangkan untuk turut mengadopsi wireless charging seperti banyak brand ponsel lain. Tapi hal itu kemudian urung dilakukan lantaran OnePlus menilai teknologi pengisian baterai nirkabel saat ini dinilai masih belum memberikan manfaat berarti untuk konsumen.

"Kami akan kembali mempertimbangkan untuk menerapkan wireless charging ketika waktunya sudah tepat nanti. Untuk sekarang, kami akan tetap mengandalkan Dash Charge," pungkas Lau.