Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

CEO GoPro Bicara soal Penutupan Bisnis Drone

KOMPAS.com - Setelah lama tak terdengar kabarnya, GoPro mengemukakan kabar mengejutkan. Melalui pernyataan pendiri GoPro, Nick Woodman, pihaknya telah merumahkan ratusan karyawan yang bekerja di bawah divisi drone karma sekaligus menghapus divisi tersebut dari perusahaan.

Hal ini disebabkan lantaran perusahaan sedang berada dalam masa sulit. Sehingga GoPro harus memangkas operasional perusahaan. Karenanya, saat ini GoPro akan lebih fokus pada bisnis kamera outdoor yang dirasa bisa menjadikan perusahaan dapat bertahan lebih lama.  

Meski dalam kondisi kritis, Woodman enggan berkomentar ketika ditanya mengenai rencana menjual perusahaan saat berada di event CES Las Vegas, Amerika Serikat pekan ini. Ia hanya menyatakan bahwa pihaknya membuka diri jika ada perusahaan lain yang ingin menyuntik modal ke GoPro.

"Kami akan terus menyusun strategi agar perusahaan ini tetap bisa berjalan secara mandiri. Karena yang dapat menentukan nasib kita adalah kita sendiri," ujar Woodman dikutip KompasTekno dari TechCrunch, Jumat (12/1/2018).

Baca: GoPro Berhenti Bikin Drone, Jual Murah Kamera Hero 6

Sesaat setelah Woodman mengumumkan keadaan perusahannya, saham GoPro dikabarkan anjlok hingga 20 persen.

Tahun lalu GoPro sempat merilis kamera drone sebagai portofolio produknya, GoPro Karma namanya. Tapi berselang 16 hari setelah produk tersebut rilis pada pertengahan 2016, GoPro menarik produk tersebut dari pasaran, lantaran masalah teknis.

Tiga bulan kemudian, GoPro Karma kembali mengudara. Sayangnya, penjualan GoPro Karma tidak sesuai ekspektasi, sehingga GoPro Karma tak lagi terdengar kabarnya. Hingga awal Januari 2018, GoPro Karma benar-benar dihentikan produksinya.

Selain GoPro Karma, produk lain seperti kamera aksi Hero 5 Black juga mencatat angka penjulan yang buruk. Sepinya pembeli menyebabkan GoPro harus menurunkan harga kamera tersebut dari harga awal 399 dollar AS (Rp 5,3 juta) menjadi 299 dollar AS (Rp 4 juta).

Sedangkan kamera aksi seri terbaru, Hero 6 Black juga mengalami penurunan harga sebesar 100 dollar AS (Rp 1,3 juta) hingga pada akhirnya berhenti diproduksi.

Tidak ingin gagal lagi, Woodman berupaya untuk menciptakan perangkat baru yang diminati oleh masyarakat ke depannya. Karenanya, GoPro kemudian meneruskan pertaruhannya dengan menciptakan kamera aksi Fushion yang dibanderol dengan harga 699 dollar AS (Rp 9,3 juta).

Dibandingkan kamera aksi GoPro lainnya, Fushion memiliki kelebihan berupa software yang memungkinkan pengguna mengedit gambar yaang telah diambilnya. Selain itu, Fushion juga dilengkapi dengan teknologi sekelas kamera 360 dapat menangkap objek menjadi lebih menarik.

"Saya tidak berfikir bahwa konsumen menginginkan kamera 360. Tapi saya rasa mereka menginginkan kamera sederhana yang menawarkan kemudahan dalam mengambil serta membagikan momen yang terekam dalam kamera," ujar Woodman

"Saya rasa seperti itulah kamera 360 masa depan," tambahnya.

https://tekno.kompas.com/read/2018/01/12/17120037/ceo-gopro-bicara-soal-penutupan-bisnis-drone

Terkini Lainnya

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Cara Atur Margin dan Ukuran Kertas di Google Docs

Software
Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

Cara Membuat Abstrak Otomatis dengan Mudah dan Cepat, Bisa buat Skripsi, Jurnal, dll

e-Business
Jadwal Maintenance 'Honkai Star Rail' Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Jadwal Maintenance "Honkai Star Rail" Versi 2.2, Siap-siap Ada Karakter Baru

Game
'PUBG Mobile' PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

"PUBG Mobile" PMSL SEA Summer 2024 Mulai 8 Mei, Ini Jadwal dan Tim yang Main

Game
Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

Internet Starlink Elon Musk Cocok di Daerah Terpencil yang Tak Terjangkau Fiber Optic

e-Business
Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 'Supplier' Produk Apple

Jokowi Prihatin Indonesia Hanya Punya 2 dari 320 "Supplier" Produk Apple

e-Business
Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

Mengenal Transsion, Perusahaan HP China Induk Infinix, Tecno, dan Itel

e-Business
Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Cara Mengatasi Background Google Meet Terbalik

Software
Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Cara Nonton Apple Event Nanti Malam Pukul 21.00 WIB, iPad Baru Dirilis?

Gadget
Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi 'Tuan Rumah Kehormatan' di Tengah Ancaman Pemblokiran

Bos TikTok Tampil Glamor di Met Gala 2024, Jadi "Tuan Rumah Kehormatan" di Tengah Ancaman Pemblokiran

e-Business
Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Komparasi: Samsung Galaxy S24 Plus Vs Samsung Galaxy S24 Ultra

Gadget
Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Blackview BL9000 Pro Meluncur, Ponsel Tangguh dengan Pendeteksi Panas Tubuh

Gadget
Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Cara Login WhatsApp Tanpa Kode Verifikasi dengan Mudah dan Cepat

Software
Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Bocoran Gadget Baru yang Rilis di Apple Event Nanti Malam, Ada iPad Pro?

Gadget
Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Kena Tipu, Penjual Bitcoin Rugi Rp 1 Triliun

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke