Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menkominfo Tanggapi Kasus Teror "Misscall" Konsultan IT KPU

Akun Telegram dan WhatsApp-nya juga hampir diretas dengan modus otentikasi SMS. Hal ini ia umbar melalui akun Facebook personalnya pada Kamis (28/6/2018) lalu.

Bukan cuma Harry Sufehmi, ada beberapa anggota tim konsultan IT KPU yang turut mengalami insiden serupa. Menanggapi hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara pun angkat bicara.

“Saya sudah minta Pak Dirjen Aptika dan Pak Dirjen PPI untuk membantu teman-teman KPU,” kata dia pada KompasTekno via pesan singkat.

“Kemungkinan perlu proses forensik atas kejadian tersebut,” ia menambahkan.

Menurut Rudiantara, saat ini insiden tersebut masih belum jelas muasalnya. Kominfo pun belum bisa memastikan apakah serbuan misscall dan percobaan peretasan yang menyerang Harry Sufehmi dkk termasuk dalam masalah keamanan siber (cyber security) atau masalah telekomunikasi (terindikasi masking call).

Perlu dicatat, Harry Sufehmi adalah konsultan IT KPU untuk Pemilihan Umum Presiden RI (Pemilu) 2019, bukan Pilkada 2018. Belum bisa dipastikan apakah ada korelasi antara insiden yang ia alami dengan Pilkada 2018 baru-baru ini.

Yang jelas, dalam penuturannya, Harry Sufehmi mengatakan ada ratusan nomor berawalan +100 yang mencoba menghubunginya setiap jam. Alhasil, ia pun mengunduh aplikasi “Truecaller” untuk memblokir nomor-nomor itu.

https://tekno.kompas.com/read/2018/06/29/07332367/menkominfo-tanggapi-kasus-teror-misscall-konsultan-it-kpu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke