Ironisnya, aplikasi sekuriti tersebut ternyata justru melanggar privasi dengan mengumpulkan history browsing pengguna secara diam-diam tanpa persetujuan.
Apple belakangan dilaporkan segera menghapus Adware Doctor dari toko aplikasi Mac App Store.
Pencurian data oleh Adware Doctor pertama kali diungkapkan oleh peneliti keamanan Patrick Wardle dan Privacy 1st. Wardle mengatakan bahwa Adware Doctor meminta akses ke home directory dan berkas pengguna.
Akses tersebut kemudian dipakai mengumpulkan data browsing dari peramban Chrome, Safari, atau Firefox. Data ini lantas dikompres dalam file bernama “history.zip” dan dikirimkan ke China.
Masalahnya, meski diberikan akses ke home directory dan berkas, Adware Doctor tidak menerangkan keperluannya adalah untuk mengumpulkan data browsing pengguna.
“Aplikasi ini diam-diam telah mencuri data browsing pengguna, mungkin selama bertahun-tahun,” tulis Wardle dalam sebuah posting di blognya.
Sebelum dihapus, Adware Doctor yang merupakan aplikasi berbayar seharga 5 dollar AS sempat masuk dalam 5 besar urutan aplikasi berbayar terpopuler di Mac App Store. Tak jelas apakah para pengguna yang kadung membelinya akan dapat pengembalian uang atau tidak.
Untuk mencegah pencurian data macam ini terulang kembali, MacOS versi berikutnya, Mojave, bakal melindungi konten history dan cookies browser macam Safari supaya tidak bisa diakses aplikasi lain.
https://tekno.kompas.com/read/2018/09/10/09460067/aplikasi-populer-dihapus-dari-toko-mac-app-store