Daftar 5 Besar Vendor PC Global Kuartal-III 2020, Lenovo Teratas

Permintaan PC yang meningkat, dilatarbelakangi oleh kebutuhan pengguna untuk menunjang produktivitas mereka selama masa pandemi, seperti e-learning hingga bermain game.

Lenovo kembali memimpin pasar PC dunia di kuartal ketiga (Q3) 2020 dengan pangsa pasar sebesar 18,9 persen secara global. Pangsa ini berasal dari total pengiriman perangkat notebook, desktop, dan tablet sebanyak 23,5 juta unit selama Q3 2020.

Jumlah pengiriman ini meningkat dari periode yang sama tahun lalu di mana Lenovo mengirimkan sebanyak 19.840 laptop dan mendapat pangsa pasar sebesar 19,6 persen.

Apple menempel Lenovo dan berada di peringkat kedua dengan pangsa pasar sebesar 17,7 persen. Total pengiriman notebook, desktop, dan tablet Apple mencapai 22 juta unit selama Q3 2020.

Angka tersebut juga meningkat dari periode yang sama tahun 2019. Meski total pengiriman Apple berada di bawah Lenovo, pertumbuhannya lebih besar yaitu mencapai 40,9 persen dibandingkan Q3 2020.

Di belakang Apple, ada HP yang menduduki peringkat ketiga dengan pangsa 15 persen dan total pengiriman laptop sebanyak 18,6 juta unit.

Sementara Dell dan Samsung belum mampu menyaingi tiga vendor lain di atasnya. Alhasil keduanya harus puas di posisi empat dan lima.

Adapun perolehan pangsa pasar keduanya masing-masing sebesar 9,7 persen dan 8 persen, dengan total pengiriman laptop masing-masing sekitar 12 juta dan 9,9 juta unit, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari halaman resmi Canalys, Senin (16/11/2020).

Menurut analis Canalys, Ishan Dutt, perangkat Chromebook belakangan ini sangat diminati oleh para siswa guna mendukung kegiatan belajar secara online.

"Ketidakpastian terkait apakah sekolah akan kembali dibuka atau tidak telah memaksa institusi untuk beralih ke Chromebook, yang mampu menunjang kegiatan belajar mengajar secara daring di sepanjang tahun," kata Ishan.

Adapun peningkatan jumlah pengiriman PC ini diprediksi masih akan terjadi hingga tahun depan, mengingat pandemi Covid-19 yang masih belum usai.

"Meskipun produksi dan distribusi meningkat, lonjakan permintaan yang besar menyebabkan pesanan tidak terpenuhi, dan Canalys memperkirakan volume pengiriman yang tinggi akan terus berlanjut hingga awal 2021," pungkas Ishan.