Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Disuntik Dana Segar, Valuasi Clubhouse Tembus Rp 58 Triliun

Putaran pendanaan Clubhouse kali ini dipimpin oleh Andrew Chen dari Andreessen Horowitz, diikuti investor lain yakni DST Global, Tiger Global, dan Elad Gil.

Tidak disebutkan berapa dana segar yang didapatkan. Menurut beberapa sumber dalam, perolehan pendanaan seri C dirahasiakan karena bersifat "multi-stage" sehingga tidak ditutup secara resmi.

Namun dari pendanaan itu, total valuasi Clubhouse diperkirakan mencapai 4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 58 triliun (kurs Rp 14.500). Valuasi tersebut naik tiga kali lipat dari putaran pendanaan seri B bulan Januari lalu yang juga dipimpin Andreessen Horowitz.

Melalui blog resminya, pihak Clubhouse mengatakan dana segar dari investor akan digunakan untuk meningkatkan infrastruktur dan mendukung pertumbuhan kreator di platform mereka.

"Sementara itu, kami memiliki tim empat kali lipat lebih banyak tahun ini, menstabilkan infrastruktur kami, meluncurkan Payment dalam versi beta untuk membantu monetisasi para kreator, dan bersiap untuk peluncuran versi Android, ada banyak hal yang harus dikerjakan untuk membawa Clubhouse ke lebih banyak orang di seluruh dunia," tulis Clubhouse.

Di tengah popularitasnya, Clubhouse menemui sejumlah kendala. Mereka mengakui server mereka bermasalah beberapa bulan terakhir.

Selain itu, Clubhouse juga menuai kritikan karena dianggap tidak mampu melakukan moderasi terhadap konten ektremis di platformnya. Aplikasi yang baru seumur jagung itu dilaporkan memiliki 10 juta pengguna aktif mingguan saat ini.

Dikutip dari Crunchbase, Clubhouse juga mendapatkan kucuran dana tambahan 100 juta dollar AS (sekitar Rp 1,4 triliun) pada Januari lalu dan membuat nilai valuasinya mencapai 1 miliar dollar AS (sekitar Rp 14,5 triliun).

Dana ini diperoleh Clubhouse saat semakin banyak platform yang turut mengadopsi layanan serupa Clubhouse. Contohnya Twitter dan Telegram yang sudah memperkenalkan fitur "Clubhouse" versi mereka bernama Twitter Spaces dan Voice Chat 2.0.

Platform lain seperti Spotify, Discord, dan LinkedIn juga disebut-sebut bakal menyusul. Bahkan, Facebook baru saja memperkenalkan fitur serupa Clubhouse bernama Live Audio Rooms.

Sebelumnya, Twitter disebut-sebut tengah dalam tahap diskusi untuk mengakuisisi Clubhouse. Rumor menyebut nilai akuisisinya bisa mencapai 4 miliar dollar AS. Namun, menurut laporan Bloomberg, diskusi itu berakhir tanpa kesepakatan apapun.

Dirangkum KompasTekno dari Tech Crunch, Rabu (21/4/2021), putaran pendanaan ini kemungkinan diatur bertepatan dengan peluncuran fitur Live Audio Rooms milik Facebook.

Salah seorang sumber menyebut bahwa proses pendanaan ini telah berjalan kurang lebih selama 1,5 bulan. Konon, ada beberapa investor menawarkan dua kali lipat dari nilai valuasi Clubhouse.

Dengan kata lain, ada beberapa investor yang memprediksi nilai valuasi Clubhouse mencapai 8 miliar dollar AS (sekitar Rp116 triliun). Namun, pihak Clubhouse tidak memberikan komentar apapun terkait kabar tersebut.

https://tekno.kompas.com/read/2021/04/21/14090037/disuntik-dana-segar-valuasi-clubhouse-tembus-rp-58-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke