Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Smartphone Bisa Terbakar, Ini 10 Pemicunya yang Wajib Dihindari

Ada beragam penyebab mengapa ponsel bisa terbakar atau meledak, seperti misalnya korsleting atau adanya kesalahan saat pengisian daya.

Salah satu penyebab yang sering muncul adalah panas berlebih pada bagian dalam ponsel yang kemudian memicu terjadinya ledakan.

Selain itu, ada juga penyebab lainnya yang mengakibatkan ponsel bisa terbakar. Apa saja?

Berikut ini adalah 10 penyebab mengapa smartphone bisa terbakar, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gadgets Now, Jumat (27/8/2021).

1. Ponsel yang rusak

Jika ponsel Anda mengalami kerusakan parah, sebaiknya Anda harus segera memperbaiki perangkat tersebut di layanan service center.

Misalnya layar atau bodi ponsel Anda retak, hal itu sangat berisiko karena dapat menyebabkan air atau keringat Anda masuk ke dalam perangkat bahkan bisa saja masuk ke kompartemen baterai.

2. Charger palsu

Selalu gunakan charger original atau yang memang dikenal berkualitas tinggi. Setiap vendor biasanya memiliki standar dan spesifikasi tertentu untuk charger yang diproduksi, terutama yang memiliki kemampuan Fast Charging.

Jangan ambil risiko dengan menggunakan charger non-original yang keluaran listriknya tak terjamin bagus. Ingatlah bahwa tak semua charger memiliki kualitas setara.

Lebih baik memilih merek terpercaya daripada mengorbankan perangkat dengan memilih charger abal-abal. Salah-salah, bukannya menghemat tapi malah rugi karena perangkat rusak, bahkan terbakar atau meledak.

3. Baterai non-orisinal

Jangan pernah menggunakan baterai non-orisinal alias palsu. Sebab, baterai semacam itu dapat menimbulkan masalah yang serius. Hal ini berkaitan dengan kualitas baterai lithium-ion yang ditawarkan.

Apabila tidak original, maka baterai tersebut berpotensi menimbulkan panas berlebih bahkan bisa memicu ledakan atau terbakar.

4. Suhu panas

Jika Anda merasa bahwa suhu ponsel Anda dalam kondisi hangat atau cenderung panas, sebaiknya berhenti sementara, cabut dari charger, dan jauhkan perangkat Anda.

5. Adaptor charger mobil yang tidak baik

Menggunakan powerbank untuk mengisi daya ponsel saat mengemudi lebih aman dibandingkan Anda memanfaatkan adaptor charger yang ada di dalam mobil.

Sebabnya, adaptor charger yang tidak baik kualitasnya dapat memicu lonjakan daya berlebih, yang kemungkinan bisa mengakibatkan ponsel Anda meledak.

6. Cas baterai berlebihan

Jika ponsel sudah terisi 100 persen maka sebaiknya cabut kabel charger untuk menghentikan proses pengisian daya.

Usahakan untuk tidak mengisi daya hingga mencapai angka 100 persen. Jika dilakukan secara terus-menerus, maka hal ini dapat mengurangi umur (life-cycle) dari baterai ponsel.

Tancapkan charger saat indikator baterai berada di kisaran 30 persen dan cabut saat sudah mencapai sekitar 90 persen.

7. Cas baterai ponsel di tempat panas

Melakukan pengisian daya ponsel di tempat panas adalah tindakan berbahaya. Hindari ponsel dari paparan suhu tinggi atau sinar matahari langsung, terutama saat mengisi daya ponsel, agar tidak mengalami overheating.

8. Menumpuk ponsel dengan benda berat

Jangan berikan "tekanan" pada ponsel Anda, dengan menumpukan suatu benda di atasnya, terutama saat proses pengisian daya berlangsung.

9. Kabel ekstensi

Keterbatasan stopkontak terkadang membuat orang beralih menggunakan kabel ekstensi untuk mengisi daya ponsel.

Padahal, penggunaan kabel ekstensi ini rentan terhadap panas berlebih dan berpotensi menimbulkan korsleting.

10. Servis HP di tempat yang tidak resmi

Jangan perbaiki ponsel Anda di tempat servis yang tidak terpercaya. Sebaiknya, kunjungi layanan service center resmi apabila ingin memperbaiki kerusakan perangkat.

Sebab, tempat servis lokal biasanya tidak memiliki alat yang tepat untuk memperbaiki perangkat tertentu.

Demikian 10 penyebab mengapa smartphone bisa terbakar.

https://tekno.kompas.com/read/2021/08/27/14310097/mengapa-smartphone-bisa-terbakar-ini-10-pemicunya-yang-wajib-dihindari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke