Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Grab Gelar IPO di Bursa Saham AS Hari Ini

Kabar terbaru, Grab bersiap melantai di bursa saham AS, Nasdaq, pada hari ini, Kamis (2/12/2021). Saham Grab rencananya bakal diperdagangkan di bawah kode (ticker) "Grab".

Kabar ini terungkap dari sebuah posting terbaru di situs resmi Nasdaq. Selain itu, pihak Grab juga mengirim undangan ke sejumlah media untuk menggelar seremoni IPO Grab pada Kamis (2/12/2021) malam.

"Grab akan segera memasuki babak baru dalam sejarah bisnis kami dengan mewakili Asia Tenggara di panggung global, yaitu dengan melantainya Grab di bursa saham NASDAQ," tulis Grab.

"Kami berharap dapat merayakan momen ini bersama mereka yang telah mendukung kami hingga hari ini, mulai dari Grabbers, mitra pengemudi juga mitra merchant," lanjut Grab.

Merger dengan Altimeter direstui

Mulusnya perjalanan Grab melantai di bursa Nasdaq tak lepas dari aksi merger yang dilakukan Grab dengan Altimeter.

Sebelumnya, pada April 2021, Grab telah mengumumkan akan melakukan merger dengan Altimeter Capital Markets, sebuah perusahaan akuisisi bertujuan khusus/cek kosong (SPAC) yang berbasis di AS.

Kabar terbaru dari situs resmi Nasdaq, proses merger Grab-Altimeter tersebut telah rampung dilakukan.

Penggabungan bisnis Grab dan Altimeter telah direstui oleh pemegang saham Altimeter dalam rapat khusus yang diadakan pada 30 November 2021. Karena itulah, saham Grab dijadwalkan bisa diperdagangkan di bursa Nasdaq pada 2 Desember 2021.

Menurut Nasdaq, merger Grab-Altimeter tersebut mendatangkan pendapatan kotor sebesar 4,5 miliar dollar AS (sekitar Rp 64,5 triliun, kurs saat berita ini ditulis) untuk Grab.

Di samping itu, merger Grab-Altimeter juga mencetak nilai private investment in public equity (PIPE) sebesar 4 miliar dollar AS atau setara Rp 57,3 triliun.

Investasi itu berasal dari investor seperti Tamasek, BlackRock, Counterpoint Global (Morgan Stanley Investment Management), Fidelity International, Janus Henderson Investors, dan masih banyak lainnya.

Sementara itu, perusahaan asal Indonesia yang turut membekingi Grab ialah Djarum, Emtek, dan Sinar Mas.

Menurut Nasdaq, angka pendapatan kotor dan PIPE yang dicatatkan Grab ini menjadi yang terbesar yang pernah dicetak perusahaan asal Asia Tenggara, ketika debut di pasar saham AS.

IPO didorong performa bisnis

Sebagaimana dihimpun KompasTekno dari lama resmi Grab, keputusan Grab untuk melantai di bursa saham AS didorong oleh performa bisnis yang prima di tahun 2020, meski diwarnai dengan pandemi Covid-19.

Kala itu, perusahaan asal Singapura ini mencatat pendapatan sekitar 12,5 miliar (sekitar Rp 183 triliun) sepanjang tahun 2020, meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.

Pada 2021 ini, performa bisnis Grab juga dialporkan mencetah hasil yang baik. Misalnya dari aspek Gross Merchandise Value (GMV), akumulasi nilai pembelian dari pengguna melalui aplikasi Grab.

Grab dilaporkan mencetak rekor GMV selama tiga kuartal berturut-turut pada 2021 ini, yakni mencapai total sebesar 11,5 miliar dollar AS (kira-kira Rp 165 triliun) hingga akhir kuartal III-2021 atau tepatnya 30 September 2021.

Selain itu, di kuartal III-2021, pembelanjaan rata-rata per pengguna juga dilaporkan meningkat 43 persen dari tahun ke tahun.

Sebagai perusahaan SuperApp, Grab sendiri kini berkembang menjadi salah satu perusahaan yang menawarkan berbagai layanan di berbagai segmen, mencakup ride-hailing, pesan antar makanan, pembayaran digital, dan lain sebagainya.

Rival Gojek yang telah beroperasi sejak 2012 tersebut kini telah beroperasi di 465 kota di 8 negara Asia Tenggara, mulai dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Kamboja, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam, 

Saat ini, Grab memiliki lebih dari 5 juta mitra driver dan lebih dari 2 juta mitra pedagang (merchant), sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs Nasdaq, Kamis (2/12/2021).

https://tekno.kompas.com/read/2021/12/02/08322757/grab-gelar-ipo-di-bursa-saham-as-hari-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke