Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Akun dengan Profile Picture Hitam yang Sedang Ramai di TikTok?

KOMPAS.com - Di TikTok, terdapat beberapa tren yang kerap diikuti oleh pengguna. Adapun salah satu tren TikTok yang kini sedang ramai diperbincangkan adalah akun dengan foto profil atau Profil Picture (PP) berwarna hitam polos.

Dalam tren ini, terpantau terdapat banyak akun pengguna yang memakai PP hitam polos, dibarengi dengan pemakaian nama profil “PP Hitam” pula. Contoh dari tren PP hitam TikTok tersebut, bisa dilihat lewat hasil tangkapan layar di bawah ini.

Cukup mudah untuk menemukan pengguna yang tengah menggiatkan tren PP hitam TikTok. Saat mencari kata kunci “PP hitam” di TikTok, bakal langsung muncul daftar akun-akun yang menggunakan foto profil warna hitam polos.

Sebagian dari Anda mungkin juga sudah sempat melihat akun pengguna PP hitam berseliweran di halaman linimasa atau For Your Page (FYP) TikTok. Kendati mudah ditemukan, namun tahukah apa itu PP hitam TikTok?

Pada beberapa unggahan video dari akun dengan PP hitam di TikTok, sebenarnya tidak termuat penjelasan yang detail mengenai arti dari tren ini. Kemudian, juga tidak diketahui secara pasti siapa yang mengawalinya.

Berdasar keterangan waktu dari halaman pencarian, tren PP hitam TikTok mulai merebak sejak akhir bulan lalu dan masih berlanjut hingga kini. Terdapat cukup banyak video juga yang sudah diunggah oleh akun-akun dengan PP hitam.

Salah satu contoh video tersebut bisa dilihat lewat unggahan dari akun dengan PP hitam di TikTok ber-handle @usernamexi57, sebagaimana tertera pada cuplikan di bawah ini.

Selain itu, dalam deskripsi video tersebut, terdapat pula penggunaan beberapa hashtag (tagar) dengan kata “#pphitam” dan “#moots”.

Penggunaan dua tagar tersebut juga dapat dilihat pada unggahan video dari akun dengan handle @braxzibby, yang juga menggunakan PP hitam di TikTok, sebagaimana tertera di bawah ini.

Kumpulan follower baru yang ditunjukkan dalam gambar di video tersebut, tampak kebanyakan datang dari akun lain dengan PP hitam juga.

Kesamaan lain dari dua contoh unggahan video dari akun dengan PP hitam di TikTok, juga bisa ditemui melalui kolom komentar. Berdasarkan pengamatan di kedua video tersebut, terdapat beberapa komentar dari akun PP hitam lain dengan kata kunci yang mirip.

Kata kunci di kolom komentar tersebut antara lain seperti “notif +99” dan “ditunggu notifnya”, sebagaimana tertera pada tangkapan layar di bawah ini.

Kesamaan-kesamaan di atas bisa dikatakan menjadi satu kebiasaan dari akun yang menggiatkan tren PP hitam TikTok. Dari kesamaan itulah, arti PP hitam di TikTok bisa dideskripsikan.

Kata “moots” di tren PP hitam TikTok sendiri merupakan bahasa gaul dengan arti dua akun yang saling mengikuti (follow) satu sama lain, sama seperti “mutual”.

Melalui penggunaan kata “moots” atau “mutual” dalam tren ini, berarti mengindikasikan ajakan untuk saling follow antar akun dengan PP hitam.

Dengan saling follow, harapannya bisa mulai meningkatkan follower di TikTok secara cepat, yang ditandai adanya notifikasi masuk pengikut baru dalam jumlah besar, sebagaimana terwakili pada penggunaan kata kunci “notif +99” atau “ditunggu notifnya”.

Melihat kebiasaan yang sama dalam hal konten video, penggunaan tagar, dan isi komentar, arti PP hitam di TikTok adalah gerakan untuk saling follow antar akun. Lewat tren ini, "moots" bakal dilakukan di antara akun dengan PP hitam untuk meningkatkan follower.

Tren dengan gerakan saling follow semacam ini sebenarnya bukan menjadi yang pertama di PP hitam TikTok. Sekitar dua tahun lalu, terdapat tren serupa di TikTok dengan metode menggunakan PP gambar dinosaurus berwarna merah.

Demikianlah penjelasan mengenai arti PP hitam di TikTok yang tengah ramai dibicarakan, semoga bermanfaat.

https://tekno.kompas.com/read/2022/07/16/10150057/apa-itu-akun-dengan-profile-picture-hitam-yang-sedang-ramai-di-tiktok

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke