Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Elon Musk dan Presiden Ukraina "Twitwar" gara-gara Polling

Perang twit tersebut bermula dari postingan Musk (handle @elonmusk) di Twitter pada Senin (3/10/2022) lalu. Orang terkaya di dunia itu mengunggah sebuah polling dan bertanya opsi mana yang disetujui warganet Twitter agar Rusia dan Ukraina dapat segera berdamai.

Ada empat opsi gagasan yang ditawarkan Musk. Pertama, memberikan kesempatan masyarakat yang berada di wilayah aneksasi untuk melakukan pemilihan di bawah pengawasan PBB.

"Rusia harus pergi jika rakyat menghendaki," tulis Musk.

Kedua, mengusulkan agar Krimea secara sah menjadi bagian dari Rusia, sebagaimana tahun 1783. Padahal, konflik Ukraina-Rusia mulai menghangat ketika Moskow mencaplok wilayah Krimea dari Kiev tahun 2014 lalu.

Ketiga, Musk mengusulkan agar pasokan air di Krimea terjamin dan terakhir adalah Ukraina tetap menjadi negara netral, tidak bergabung dengan NATO. Sebab, salah satu penyebab invasi adalah kekhawatiran Rusia jika Ukraina bergabung dengan NATO.

"(Opsi) mana yang lebih disukai @elonmusk? Yang mendukung Ukraina (atau) mendukung Rusia?"

“Saya masih sangat mendukung Ukraina, tetapi saya yakin bahwa dampak perang besar-besaran (Rusia-Ukraina) dapat menyebabkan kerugian luar biasa bagi Ukraina, bahkan mungkin dunia,” tulis Musk.

Selain Presiden Ukraina, twit yang diunggah Musk juga menarik perhatian tokoh penting lainnya di Twitter. Ada yang mendukung pernyataan tersebut, tetapi ada pula yang menolak keras twit tersebut.

Salah satu akun yang menolak keras pernyataan Musk adalah duta besar Kyiv di Jerman, Andrij Menyk. Dia melontarkan komentar cukup keras dengan sumpah serapah dan menyebutnya sebagai pernyataan "sangat diplomatis".

Grandmaster catur dari Rusia bernama Garry Kasparov pun kerap menyampaikan penolakannya. Kasparov berpendapat bahwa twit Musk adalah kebodohan moral dan pengkhianatan karena telah meminta Krimea mengakui dirinya sebagai bagian dari wilayah Rusia.

Warganet dari Ukraina juga mengunggah tanggapan-tanggapan yang keras kepada Musk. Sebab pada Februari lalu, Musk sempat populer di negara tersebut karena telah membantu mengirimkan bantuan layanan internet Starlink ke Ukraina. Tetapi, kini, Musk seperti seolah mendukung Rusia, sebagaimana KompasTekno himpun dari BBC, Kamis (6/10/2022).

Hingga berita ini ditulis, polling dari Musk telah ditanggapi sekitar 2 juta lebih akun. Adapun twit tersebut telah dikomentari sebanyak 114 ribu balasan, 43,8 ribu retweet, dan disukai sebanyak 89 ribuan. Jumlah ini kemungkinan masih akan terus bertambah.

https://tekno.kompas.com/read/2022/10/06/11300087/elon-musk-dan-presiden-ukraina-twitwar-gara-gara-polling

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke