Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andai Pembajakan Software Turun 10 Persen

Kompas.com - 12/10/2010, 17:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembajakan piranti lunak yang beredar di Indonesia diharapkan jumlahnya dapat dikurangi hingga 10 persen dalam jangka waktu 4 tahun ke depan. Hal ini disampaikan oleh Donny Sheyoputra, Juru Bicara Business Software Alliance (BSA), organisasi nirlaba di bidang promosi dunia teknologi informasi siang tadi saat peluncuran kampanye anti pembajakan piranti lunak di Jakarta Pusat (12/9/2010).

Saat ini, menurut Donny, angka pembajakan piranti lunak di Indonesia terhitung sangat tinggi, yaitu mencapai 86 persen. "Di indonesia pembajakan software tahun ini naik 1 persen dari tahun lalu. Dari 100 software yang di install oleh masyarakat, ada 86 software yang tanpa lisensi, atau disebutnya bajakan," jelasnya.

Donny menambahkan bahwa dengan pengurangan angka pembajakan piranti lunak di Indonesia ini negara sebenarnya akan berpotensi untuk meningkatkan jumlah pendapatan per tahun. "Kalau bisa dikurangi sampai 10 persen negara berpotensi menerima pajak tambahan sekitar 124 juta USD (dollar AS) per tahunnya," ungkapnya.

Menurut International Data Coorporation, selain bertambahnya pendapatan pajak, pengurangan pembajakan ini juga akan berpotensi menambah jumlah tenaga kerja mencapai 1884 tenaga kerja. Belum lagi pertambahan pendapatan perkapitanya tiap tahun diperkirakan mencapai 2,4 miliar dollar AS. Secara global, Donny menyebutkan bahwa pabila dalam 4 tahun pembajakan ditekan sampai 10 persen akan meningkatkan pendapatan perkapita dunia menjadi 142 miliar dollar AS.

"Ini bisa juga mencetak 500 ribu tenaga kerja, pendapatan pajak juga akan meningkat hingga 32 miliar USD," ujarnya. Donny berharap agar penekanan angka pembajakan piranti lunak ini dapat segera dilakukan karena, menurutnya, semakin cepat dilakukan akan semakin tinggi dampak ekonominya. "Kami telah bekerja sama dengan sejumlah Polda di Indonesia untuk menegakkan hukum atas hak cipta intelektual ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com