Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Faktor Kunci Akuisisi dan Investasi

Kompas.com - 07/01/2011, 17:16 WIB

Tapi, tidak semua startup sukses dilirik investor apalagi mendapat tawaran akuisisi. Menurut, Antonny yang juga menjadi Managing Director Klix Digital, pendekatan antara startup dengan investor seperti halnya pasangan yang akan kawin.

"Proses akuisisi dan investasi itu seperti kawin. Jadi, kita juga harus melihat karakter pelaku bisnisnya. Konsep bisnis, produk yang dihasilkan dan prospek pasar memang penting, tapi orangnya juga enggak kalah penting," ujar dia.

Hal tersebut juga dikatakan Satya Witoelar yang berbagi pengalaman akuisisi Koprol oleh Yahoo. Mirip orang mau kawin, pihak yang akan diakuisisi harus bisa melihat dahulu apa yang akan disasar oleh pihak yang mengakuisisi. Setelah itu, perlu dilihat kemungkinan perkembangan bisnis setelah diakuisisi serta berbagai keuntungan lainnya.

Satya mengatakan, sebelum Koprol diakuisisi oleh Yahoo, ada berbagai pertimbangan yang dilihat. Misalnya tentang karyawan, bagaimana posisi mereka setelah diakuisisi. Hal yang menyangkut kesejahteraan karyawan dan fasilitas yang mendukung pekerjaan karyawan juga merupakan faktor yang mesti dilihat. Intinya bagaimana dengan nasib Koprol setelah diakuisisi.

"Saat Yahoo! akan mengakuisis Koprol mereka ingin mengembangkan produk yang cocok untuk emerging market. Tapi tidak hanya produknya yang mereka inginkan. Yahoo juga ingin mengetes kemampuan sumber daya di Indonesia," ujar Satya. Pertimbangan tersebut yang membuat Koprol merasa cocok dan mau diakuisisi.

Ia memandang proses akuisisi perlu. Sebab, tak bisa dipungkiri, bisnis digital startup membutuhkan modal dan resource pendukung yang cukup untuk bisa terus dijalankan. "Saat sebelum diakuisisi, kita kere banget waktu itu," kata Satya. Sayangnya, Satya tak berkenan memberikan nominal akuisisi yang mungkin bisa jadi pertimbangan bagi para start up lainnya.

Namun menurutnya, sebelum proses akuisisi, pebisnis tak bisa hanya melihat permasalahan uang yang ditawarkan. Hal lain yang harus dilihat adalah sejauh mana visi misi bisnis pada awalnya bisa di-support. "Dalam proses akuisisi kita minta rencana dan produk kita didukung. Apa yang kita mau harusnya bisa terwujud setelah proses akuisisi," jelasnya.

Meski kemudian merasa bahwa dirinya menjadi seperti karyawan sekarang, Satya merasa sejauh ini apa yang diberikan Yahoo! sesuai dengan apa yang diharapkan. Diakuinya, pekerjaannya di Koprol kini terasa lebih ringan bahkan bisa liburan, namun ia punya kesempatan lebih besar untuk mengembangkan ide-ide baru di perusahaan berskala global. Inilah bonus atau boleh dikatakan mimpi yang mungkin dirasakan para penggagas Koprol saat ini karena bisa belajar dari perusahaan yang besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com