Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meneruskan Bisnis Keluarga Butuh Waktu Lama?

Kompas.com - 13/01/2011, 16:21 WIB

KOMPAS.com — Tak sedikit bisnis keluarga yang dirintis oleh pendirinya tetap eksis hingga puluhan generasi di bawahnya. Sebut saja sebuah hotel di Jepang yang didirikan oleh dr Hoshi pada tahun 717 masih bertahan melampaui 40 generasi. Perusahaan seperti Ford di Amerika juga berkesinambungan di tangan penerusnya. Begitu juga dengan Louis Vuitton di Eropa.

Anda, dengan bisnis keluarga yang sedang dirintis saat ini, juga bisa besar dan eksis seperti mereka. Seperti juga perusahaan kosmetik Mustika Ratu yang khas dengan akar budaya Indonesia, yang baru kemarin diserahkan kepada anak kedua pendirinya, Mooryati Soedibyo. Anda juga bisa mencontoh dari keberhasilan Irwan Hidayat, Direktur Utama PT Sido Muncul, yang sukses meneruskan perusahaan keluarga.

Kunci sukses bisnis keluarga yang berkesinambungan terletak pada regenerasi dan suksesi kepemimpinan yang terencana dengan matang. Demikian dikatakan Mooryati Soedibyo saat membahas disertasi karyanya yang akan dibukukan, berjudul Suksesi Kepemimpinan Puncak (CEO) Perusahaan Keluarga Mustika Ratu Tbk, Rabu (12/1/2011) lalu di Jakarta.

Sementara Irwan Hidayat menilai kemampuan sebuah keluarga dalam menjaga kerukunan punya peran penting yang memengaruhi kesuksesan bisnis keluarga agar tetap bertahan dalam waktu lama. "Culture keluarga, kerukunan dalam keluarga, membuat perusahaan keluarga berhasil," katanya dalam acara yang sama.

Pada kesempatan tersebut, Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia Prof Emeritus Dorodjatun Kuntjoro-Jakti mengatakan pertanda utama bahwa sebuah organisasi telah mampu berkelanjutan adalah terlaksananya pergantian pimpinan pada tingkat tinggi secara tertib dan dengan mengikuti aturan main, baik formal maupun informal.

Pentingnya perencanaan suksesi kepemimpinan perusahaan keluarga
Agar bisnis keluarga masih mampu bertahan dan beradaptasi dengan perubahan zaman, pendiri atau penerusnya perlu mempersiapkan regenerasi. Suksesi kepemimpinan yang mumpuni perlu dipersiapkan dalam jangka waktu panjang dan tak bisa instan. Penerus yang melanjutkan bisnis keluarga juga diberikan pilihan. Artinya, bersedia, mau dan mampu menjalankan bisnis atas dasar keinginan, dan dengan rasa memiliki yang tinggi.

Prof Rhenald Kasali, PhD, mengatakan, mengelola keberlanjutan usaha keluarga sangat kompleks. Semakin kompleks jika perintis atau pendahulunya sama sekali tidak memikirkan suksesi dan keberlanjutan usahanya, untuk berjaga-jaga bila ia tidak aktif lagi.

Mooryati dengan perusahaan keluarga Mustika Ratu bisa menjadi contoh soalnya. Sejak 1975 Mooryati memulai usahanya dengan memproduksi jamu dari garasi rumahnya. Lima tahun setelahnya Mustika Ratu berkembang tak hanya menjadi produsen jamu, tetapi juga mengembangkan berbagai jenis kosmetika tradisional. Pada 1981 pabrik Mustika Ratu pun resmi didirikan.

Kini setelah 36 tahun berkiprah dalam bisnis kecantikan dan perawatan tubuh tradisional, Mooryati menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada anak keduanya. Dibutuhkan waktu 25 tahun menggembleng Putri Kuswisnu Wardani yang kini resmi menjabat sebagai presiden direktur.

"Setiap perusahaan keluarga memiliki cara berbeda dalam menjalani suksesi. Ada yang membutuhkan waktu 10 tahun, atau langsung menggantikan pendirinya yang meninggal," jelas Mooryati, merujuk pada penelitian disertasinya terhadap puluhan responden yang merupakan para penerus (CEO) dari sejumlah perusahaan keluarga di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Huawei Rilis TWS FreeClip Varian Beige, Harga Rp 3 Jutaan

Huawei Rilis TWS FreeClip Varian Beige, Harga Rp 3 Jutaan

Gadget
Waspada Aplikasi WhatsApp dan Instagram Palsu, Bisa Curi Data Pribadi

Waspada Aplikasi WhatsApp dan Instagram Palsu, Bisa Curi Data Pribadi

Software
Huawei MateBook X Pro 2024 Meluncur, Laptop yang Ramping dan Tangguh

Huawei MateBook X Pro 2024 Meluncur, Laptop yang Ramping dan Tangguh

Gadget
Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Meluncur di Asia, Harga Rp 2 Jutaan

Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Meluncur di Asia, Harga Rp 2 Jutaan

Gadget
4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

4 Cara Membuat Link WhatsApp dengan Mudah buat Chat Langsung Tanpa Simpan Nomor

e-Business
WD Perkenalkan SSD Eksternal SanDisk Desk Drive 8 TB

WD Perkenalkan SSD Eksternal SanDisk Desk Drive 8 TB

Hardware
Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero 'Tank' Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi 'Jungler'

Mengulik Kemampuan Fredrinn, Hero "Tank" Mobile Legends yang Sering Dipasang Jadi "Jungler"

Game
HP iQoo Z9 5G dan Z9x Rilis di Indonesia 21 Mei, Intip Spesifikasinya

HP iQoo Z9 5G dan Z9x Rilis di Indonesia 21 Mei, Intip Spesifikasinya

Gadget
HMD Siapkan 'HMD Arrow', HP Buatan Sendiri untuk Pasar India

HMD Siapkan "HMD Arrow", HP Buatan Sendiri untuk Pasar India

Gadget
Cara Kirim E-mail Gmail ke Banyak Alamat Sekaligus

Cara Kirim E-mail Gmail ke Banyak Alamat Sekaligus

Software
Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer 'Redfall'

Microsoft Tutup 4 Studio Game, Termasuk Pembuat Game Populer "Redfall"

e-Business
5 Konsol Game yang Tidak Laku di Pasar, Dua di Antaranya dari Nintendo

5 Konsol Game yang Tidak Laku di Pasar, Dua di Antaranya dari Nintendo

Game
Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

Orang Terkaya Dunia Elon Musk Tak Hanya Jadi Bos Tesla dan SpaceX, Ini Bisnis Lainnya

e-Business
Wawancara Eksklusif Kompas.com dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Ungkap Manfaat AI di Indonesia

Wawancara Eksklusif Kompas.com dengan CEO Microsoft Satya Nadella, Ungkap Manfaat AI di Indonesia

e-Business
Iklan iPad Pro Diprotes Warganet, Apple Minta Maaf

Iklan iPad Pro Diprotes Warganet, Apple Minta Maaf

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com