Berkhayal Bisa Menggelar Ujian Sendiri

MATARAM, KOMPAS.com — Pengelola Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelayaran Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, minta perhatian pemerintah setempat agar bisa memiliki fasilitas memadai. Sejak tujuh tahun lalu didirikan, sekolah itu belum memiliki fasilitas memadai. 

"Hingga saat ini fasilitas kelas masih menumpang di SMK Negeri 5 Mataram," kata Kepala SMK Pelayaran Mataram Baiq Yusriana di Mataram, Jumat (14/1/2011).

Menurutnya, SMK Pelayaran Mataram merupakan salah satu sekolah yang bisa dikatakan termarjinalkan dibandingkan sekolah lain di kota tersebut, khususnya untuk jenjang SMK. Yusriana mengaku, Pemerintah Kota Mataram bersedia memberikan bantuan berupa pembangunan dua kelas pada 2008, tetapi hingga saat ini proses pembangunannya belum rampung.

"Apalagi mau memberikan bantuan pengadaan fasilitas lainnya, bantuan pembangunan kelas pada 2008 saja belum rampung. Kami tidak tahu kenapa bantuan itu tidak bisa diselesaikan, padahal sudah memakan waktu dua tahun lebih," ujarnya.

Ia menambahkan, idealnya fasilitas pendidikan untuk SMK Pelayaran seperti daerah lainnya di Indonesia, paling tidak memiliki tiga lokal ruang belajar dan enam laboratorium. Dengan Fasilitas itu, SMK Pelayaran Mataram bisa melaksanakan ujian negara secara mandiri dan tidak menumpang di SMK Pelayaran Malahayati Jakarta.

"Untuk bisa ujian negara secara mandiri masih menjadi khayalan bagi kami. Seandainya Pemerintah Kota Mataram serius mau membantu kami, ujian negara secara mandiri bisa kami wujudkan," ujarnya.