Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pencurian Pulsa

50 Orang Surabaya Mengadukan Pencurian Pulsa

Kompas.com - 13/10/2011, 12:27 WIB
Anwar Hudijono

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Sedikitnya 50 orang mengadu ke posko Komunitas Masyarakat Sadar Teknologi Informasi Indonesia ( Kamasati) terkait dengan pencurian pulsa atau perampokan pulsa, yang dilakukan operator telepon seluler dan jasa penyedia layanan (content provider).

"Sebagian besar masih sebatas curhat. Mereka bercerita betapa telah menjadi korban kejahatan sedot pulsa, tetapi ketika hendak diproses secara hukum mereka tidak mau. Umumnya mereka bertanya bagaimana agar sedot pulsa itu bisa berhenti. Hanya lima orang yang meneruskan ke proses hukum," kata Koordinator Kamasati Teguh Ardi Srianto di Surabaya, Selasa (13/10/2011).

Menurut dia, lima orang yang mau meneruskan masalahnya dengan proses hukum itu karena ingin memberikan peringatan kepada operator telepon seluler dan jasa penyedia layanan agar tidak melakukan kejahatan yang merugikan konsumen. Mereka merasa punya tanggung jawab sosial.

Setelah menerima pengaduan ini, Kamasati secepatnya akan segera menindaklanjuti dengan mengadukan ke polisi. "Pasti kita tindaklanjuti. Kami tidak ingin menyia-nyiakan kepercayaan dari masyarakat," kata Teguh.

Teguh menegaskan, tindakan sedot pulsa sebagai aksi kriminal yang sistemik sehingga merugikan para pengguna selular dalam waktu yang singkat dengan keuntungan yang sangat besar. Kondisi itu tidak bisa dibiarkan berlarut, karena kasus ini sebenarnya sudah sering terjadi sejak sekitar tahun 2009 lalu.

Kalau kasus-kasus seperti itu dibiarkan, kata Teguh, maka yang akan jadi korban adalah rakyat kecil. Mereka merupakan konsumen atau pengguna sarana teknologi selular yang sangat besar di Indonesia, khususnya pra bayar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com