Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kelahiran Android Nokia X

Kompas.com - 03/03/2014, 11:02 WIB
Aditya Panji

Penulis

Kemenkominfo akhirnya memberi sertifikasi kepada RM-980. Indonesia merupakan salah satu negara tujuan utama penjualan ponsel Android Nokia yang mengincar sejumlah negara berkembang.

Bocoran informasi terus menerpa. Akun Twitter @evleaks memublikasi foto ponsel Nokia X berwarna hijau. Setelah itu, bermunculanlah foto Nokia X yang ternyata menyediakan beragam warna casing.

Bukan sekadar foto, spesifikasi komponen yang dipakai Nokia X juga tersiar. Prosesor yang digunakan pada Nokia X dibuat oleh Qualcomm, kapasitas RAM 512 MB, memori internal 4 GB, layar 4 inci resolusi 800 x 480 piksel, kamera 5 MP, mendukung kartu SIM ganda, baterai 1.500 mAh, dan berjalan dengan basis sistem operasi Android 4.4 (KitKat).

Dari sekian banyak bocoran spesifikasi tersebut, hanya ada satu yang salah, yaitu versi Android yang digunakan. Ternyata, Nokia X menggunakan basis sistem operasi Android versi 4.1.2 (Jelly Bean).

Hingga pada Februari 2014, Nokia mengirim udangan kepada media massa untuk sebuah acara di ajang Mobile World Congress (MWC) tanggal 24 Februari 2014 di Barcelona, Spanyol. Benar saja, CEO Nokia Stephen Elop memperkenalkan Nokia X.

Ada tiga varian yang diperkenalkan Elop saat itu, yaitu Nokia X, Nokia X+, dan Nokia XL.

Nokia X+ dan XL memiliki kapasitas RAM yang lebih besar, yaitu 768 MB. Khusus Nokia XL, terdapat sejumlah peningkatan spesifikasi. Kamera belakangnya dilengkapi lampu kilat LED, tersedia juga kamera depan, layar berukuran 5 inci, serta baterai berkapasitas 2.000 mAh.

Semua rahasia Android Nokia X terungkap

Dalam mengembangkan dan menggunakan Android, Nokia hanya memakai lisensi "Android Open Source Project" (AOSP) dari Google. Pada lisensi ini, Google mengizinkan siapa saja untuk memanfaatkan Android secara gratis. Google telah memantapkan komitmen bahwa Android adalah sistem operasi yang bersifat open source atau terbuka.

Sementara itu, Nokia tidak membeli lisensi Google Mobile Service (GMS) dari Google. Hal inilah yang menyebabkan Nokia X tidak menyediakan secara langsung aplikasi inti Android, seperti aplikasi asli Gmail, Google Maps, Chrome, YouTube, Hangouts, Google+, Google Drive, dan Google Search.

Bahkan, sistem Nokia X tidak mendukung antarmuka pemrograman aplikasi (application programming interface/API) buatan Google. Nokia meminta aplikasi-aplikasi Android yang memanfaatkan API Google agar dimodikasi dan menggunakan API buatan Nokia.

Dugaan KompasTekno bahwa sistem Nokia X sama seperti Kindle Fire ternyata benar. Nokia X tidak memungkinkan penggunanya mengunjungi toko aplikasi Google Play Store. Sebagai gantinya, Nokia menyediakan toko aplikasinya sendiri, yaitu Nokia Store, yang merupakan pintu utama untuk mencari, mengunduh, dan memasang aplikasi Android di Nokia X.

Basis Android yang dipakai pada Nokia X saat ini adalah versi 4.1.2 (Jelly Bean) dan disebut sebagai "Nokia X software platform". Perusahaan asal Finlandia itu melakukan banyak modifikasi pada Android, termasuk mengubah agar tampilan Nokia X terlihat seperti Windows Phone dengan nuansa kotak-kotak.

Inilah strategi Nokia dalam menyikapi Android. Keberadaan Nokia X menegaskan bahwa Nokia tak mau bergantung pada Google. Mereka memilih untuk membangun ekosistem sendiri dan menciptakan pasar baru, sambil berharap cemas Nokia X mampu meraih sukses di pasar.

Dalam waktu dekat, Nokia akan mulai memasarkan si ponsel Android rasa windows Phone yang anti-terhadap layanan atau aplikasi buatan Google ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com