Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesan Pertama Menjajal Android OnePlus One

Kompas.com - 08/12/2014, 12:22 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah persaingan perusahaan besar di ranah mobile, seperti Apple, Samsung, Lenovo, dan Motorola, nama-nama baru muncul sebagai kuda hitam. Sebut saja Xiaomi, perusahaan rintisan Tiongkok yang menawarkan perangkat smartphone dengan perbandingan harga dan performa yang lebih menarik.

Kini, nama baru muncul dalam persaingan, yaitu OnePlus. Bersama dengan komunitas pembuat custom ROM Android, CyanogenMod, keduanya merilis smartphone pertama mereka yang diberi nama OnePlus One.

Munculnya OnePlus One sebagai alternatif merek-merek besar smartphone dunia memang belum dikenal luas. Namun beberapa pengemar Android mengetahuinya sebagai smartphone dengan performa tinggi namun menawarkan harga yang lebih masuk akal.

Reska K. Nistanto/KOMPAS.com
Penutup belakang OnePlus One versi 64 GB dengan tekstur yang menyerupai batu kali, terasa nyaman disentuh dan tidak selip saat dipegang.
OnePlus One pun dijual secara eksklusif dengan sistem invitation (undangan). Metode getok tular ini ternyata efektif dalam membuat hype di tengah komunitas Android, sehingga makin banyak yang penasaran dengan perangkat yang satu ini.

Bagi fans OnePlus One di Indonesia, jika mereka ingin mengikuti sistem pre-order dengan metode invitation, harus lebih bersabar karena OnePlus tidak mencakup pengiriman ke Indonesia. Negara terdekat yang dicakupnya hanyalah Singapura.

Seiring dengan rumor akan dijualnya OnePlus One di Indonesia, KompasTekno telah mendapatkan unit smartphone OnePlus One ini secara eksklusif dari prinsipal mereka di Hongkong, dan berikut adalah kesan-kesan pertama kami saat memegangnya.

Desain

Pertama kali melihat unit smartphone, setelah dibuka dari bungkusnya, adalah kesan layar yang lebar dan tampilan yang elegan. Desain bodi OnePlus One mengusung layar ukuran 5,5 inci. Bagian layar berwarna hitam sedikit menonjol dibanding bagian rangka plastik dengan akses krom di sekelilingnya.

Reska K. Nistanto/KOMPAS.com OnePlus One
Bagian atas dan bawah smartphone dibuat melengkung, sehingga terlihat lebih dinamis dan tidak kaku. Jujur saja, bentuk OnePlus One sekilas mengingatkan pada bentuk Acer S500.

Sensor proximity dan kamera depan berada di rangka bagian atas di sebelah kiri dari speaker utama smartphone.

Unit yang kami terima adalah model dengan penyimpanan 64 GB. Model ini memiliki bagian penutup belakang yang diberi sentuhan tekstur kasar. OnePlus menyebutnya dengan tekstur "sandstone" atau batu pasir.

Kesan minimalis tercermin dari sedikitnya tombol-tombol yang disertakan, hanya tombol daya yang sekaligus berfungsi sebagai tombol kunci di sisi kanan layar, dan tombol volume up/down di sisi kiri layar. Kedua tombol itu pun terlihat tersembunyi dengan desain tombol yang pipih dan kecil.

Seperti smartphone Android kebanyakan, colokan jack audio 3,5 mm terletak di bagian sisi atas smartphone. Sementara micro USB diletakkan OnePlus di bagian bawah. Di sisi tersebut pengguna juga akan menemui lubang speaker.

Reska K. Nistanto/KOMPAS.com
Bagian sisi atas OnePlus One dengan lubang audio 3,5 mm.
Reska K. Nistanto/KOMPAS.com
Bagian sisi bawah OnePlus One terdapat port micro USB dan lubang speaker.
Sementara untuk lubang (sensor) input audio, OnePlus menyediakannya di sisi atas, bawah dan di belakang yang bertengger dengan unit lensa kamera.

Kamera belakang OnePlus berada di bagian atas tengah belakang, beserta dengan lampu flash dual LED yang diletakkan secara vertikal sejajar.

Reska K. Nistanto/KOMPAS.com
Kamera belakang OnePlus One resolusi 13 megapiksel dengan lampu flash dual LED
Di bawah kamera belakang terdapat logo Oneplus yang terlihat samar mengkilap dan logo CyanogenMod di bagian agak bawah berwarna putih.

Slot kartu SIM terlihat tersembunyi, pengguna bisa mengaksesnya dengan SIM ejector yang disertakan. Selain itu, OnePlus juga menyertakan adaptor untuk kartu nano SIM.

Reska K. Nistanto/KOMPAS.com
Slot kartu SIM bisa diakses dengan SIM card ejector
Genggaman

Desain OnePlus One yang lebar dan pipih dengan tepian yang bersudut membuat smartphone ini terasa kurang nyaman saat digenggam. Berbeda dengan desain smartphone lain yang tepiannya membulat, seperti HTC One M8, Xperia Z3, atau iPhone 6.

Reska K. Nistanto/KOMPAS.com
Bagian atas OnePlus One, terdapat sensor proximity, speaker, dan kamera depan 5 megapiksel. Indikator baterai di pojok kanan ditampilkan berbeda dengan desain lingkaran.
Layarnya yang berukuran 5,5 inci juga akan menyulitkan pengguna yang ingin mengantunginya di saku celana depan, akan terasa mengganjal saat duduk. Karena tebalnya 8,9 mm, smartphone ini terasa lebih nyaman disimpan di saku belakang celana (jeans), hanya berhati-hatilah saat ingin duduk.

Pengoperasian smartphone dengan satu jari juga masih dimungkinkan. Pengguna bisa menggenggam dengan tangan kanan dan menavigasi menu dan tombol-tombolnya dengan ibu jari. Antarmuka juga terasa cepat ditampilkan dengan transisi yang halus.

Mengetik dengan menggunakan keyboard layar sentuh OnePlus One juga terasa mudah, tombol-tombolnya terasa akurat sehingga cukup jarang terjadi salah ketik. Baik vertikal maupun horisontal, keyboard masih bisa digunakan dengan nyaman, dengan satu atau dua tangan.

Secara keseluruhan, mengoperasikan OnePlus One, terasa memuaskan. Bukan hanya karena smartphone ini cepat, namun juga tampilan antarmukanya yang menarik. Layar yang terang dengan tingkat kontras yang tinggi membuatnya nyaman dioperasikan di berbagai kondisi.

OnePlus juga menyediakan beragam Theme yang bisa dipilih sesuai keinginan penggunanya. Jika belum cukup, mereka masih bisa mengunduhnya dari Themes Showcase.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com