Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Go-Jek, Antar Ular Piton dan Bule "Ngojek" Jakarta-Bali

Kompas.com - 21/01/2015, 20:08 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Toh, pada akhirnya Go-Jek tetap berhasil "memodernisasi" para pengendara ojek. Mereka pun kini telah terbiasa memakai mobile banking untuk keperluan pembayaran jasa dari smartphone.

Go-Jek sendiri memosisikan diri bukan sebagai pemberi kerja (employer) para pengendara ojek, melainkan semata-mata perusahaan teknologi yang menghubungkan pengendara dengan pelanggan yang mencari ojek.

Beli martabak

Selain transportasi penumpang, Go-Jek juga menyediakan jasa lain berupa pengiriman barang serupa kurir dan shopping. Yang disebut terakhir ini menarik, karena memungkinkan pengguna menitip dibelikan barang oleh si pengendara ojek.

"Istilahnya, kami 'talangi' dulu pembelian barangnya, hingga batas harga Rp 1 juta, baru kemudian diganti oleh pelanggan," terang Nadiem yang mengaku terinspirasi membuat layanan shopping alias belanja lantaran dulu sering memesan nasi goreng lewat ojek langganan.

Dalam praktiknya pun, jasa belanja Go-Jek banyak dipakai untuk memesan makanan. "Malam-malam, misalnya, untuk beli martabak," ujar Nadiem mencontohkan.

Tentu, ada tarif tambahan yang dikenakan untuk jasa belanja, di luar tarif transportasi yang besaran minimalnya dipatok sebesar Rp 25.000 untuk jarak hingga 5 km. Lewat 5 km, ada biaya jarak sebesar Rp 4.000 per kilometer.

Ada tiga jenis layanan yang ditawarkan oleh Go-Jek, yakni transportasi, kurir, dan belanja barang

Adapun cara bayar bisa dengan secara kas ataupun mentransfer (top-up) ke akun pelanggan yang teregistrasi di aplikasi Go Jek. Sistem cashless ini memungkinkan penumpang naik ojek tanpa perlu membawa uang tunai.

Lalu, bagaimana jika pelanggan tiba-tiba membatalkan pesanan barang? Nadiem mengaku tak ada kebijakan khusus untuk soal itu, kecuali bahwa pihaknya telah menyiapkan diri untuk menanggung kerugian.

Nantinya, Nadiem mengatakan ingin menerapkan sistem pembayaran barang titipan dengan kartu kredit sehingga menambah keamanan baik untuk Go-Jek maupun pelanggan. "Kami ingin mengembangkan layanan shopping lebih jauh, tapi untuk sementara ini one window dulu, satu melayani semua kebutuhan."

Untuk jasa kurir yang merupakan layanan paling banyak dipakai pelanggan, Go-Jek menyediakan asuransi kehilangan barang hingga Rp 2 juta, tetapi tidak termasuk kerusakan karena kondisi barang yang diserahkan sulit untuk diperiksa.

Jangan pula berpikiran untuk mengirim barang terlarang atau ilegal, karena yang demikian itu sudah jelas-jelas ditolak dalam persyaratan pakai Go-Jek. Pengiriman binatang hidup pun tidak diterima.

"Dulu pernah ada yang minta kirim ular piton. Hanya sekali itu saja kami terima kiriman binatang, setelah itu tidak pernah lagi, ha-ha-ha," canda Nadiem.

"Ngojek" ke Bali

Pengendara ojek yang tergabung dalam Go-Jek diperlakukan sebagai "rekanan" alias pegawai lepas. Selain dilatih untuk memanfaatkan teknologi dan menuruti ketentuan layanan (seperti harus ramah pada pelanggan dan tak boleh ugal-ugalan), para pengendara diberikan perlengkapan standar berupa sepasang helm dan jaket berwarna hijau dengan logo Go-Jek.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com