Sempat gagal terutama setelah penawaran saham perdana, Facebook versi mobile saat ini menjadi sumber pendapatan terbesar perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg tersebut.
Untuk beralih ke platform mobile diakui Facebook bukanlah hal yang mudah.
Kita masih ingat bagaimana dulu pengalaman pertama kali mengakses Facebook dari perangkat smartphone. Aplikasi yang lambat untuk dibuka, berpindah antar-menu sangat lambat, dan foto-foto yang juga berat untuk dibuka.
Mark Zuckerberg selaku CEO pun sampai-sampai meminta semua karyawan Facebook lebih banyak membuka jejaring sosial itu dari perangkat mobile mereka sehingga bisa merasakan "penderitaan" yang dialami penggunanya, sekaligus mengidentifikasi keluhan mereka.
Hal yang senada juga baru-baru ini diungkapkan oleh Adam Wolff selaku Facebook Senior Engineer di sebuah kesempatan diskusi tentang infrastruktur produk jejaring sosial di San Francisco, California, AS.
"Jika bisa membuat aplikasi berjalan seperti yang kita inginkan, maka kita bisa membuat perusahaan bekerja seperti yang kita minta," ujar Wolff dikutip KompasTekno dari ZDNet, Jumat (14/9/2015).
Aplikasi yang berjalan lebih baik adalah kunci keberhasilan Facebook saat beralih ke platform mobile. Namun hal itu tidak gampang dilakukan, butuh perencanaan ulang untuk semua lini produk Facebook, seperti Photos dan Events misalnya.
Masing-masing lini produk Facebook itu membutuhkan kode baru dan struktur organisasi yang besar sehingga masing-masing tim produk bisa membuat aplikasi yang memiliki pengalaman sama, baik di desktop maupun di mobile.
Sementara di sisi lain, susah untuk mendapatkan engineer yang memahami permasalahan yang dihadapi Facebook secara menyeluruh.
"Tools yang dimiliki Facebook saat itu tidak didesain utnuk menangani produk dengan skala besar seperti itu," ujar Tom Occhino, Facebook Engineering Manager.
Occhino menceritakan, bahkan untuk membuat animasi saja yang kelihatannya menyenangkan ternyatta butuh banyak waktu dan usaha yang gigih yang kadang bisa membuat developer menjadi stres.
Jika ingin mempercepat waktu pengerjaan, dibutuhkan sumber daya yang lebih banyak, yang artinya adalah biaya yang lebih besar lagi.
React solusinya
Untuk mengatasi hal itu, Facebook dikatakan Occhino memiliki React, library JavaScript open source untuk membuat antarmuka. Digunakan bersama dengan React Native, pengembang web bisa membuat aplikasi mobile native dengannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.