Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2015, 10:49 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

Sumber ZDNet

React diibaratkan oleh Occhino sebagai bangunan Lego. Dijelaskan olehnya, jika kita ingin mengubah satu komponen, maka kita hanya butuh mengganti bagian tersebut, bukan membongkar keseluruhan struktur lalu menyusunnya kembali.

"Framework yang akan mengerjakan (perubahannya), bukan kita sebagai engineer," terang Occhino.

Selain kendala membangun antarmuka, Facebook saat itu juga menghadapi kendala dengan iklan. Saat itu, rekanan Facebook membuat iklan di jejaring sosial itu di dekstop dan ditujukan untuk desktop.

Jawaban untuk masalah tersebut adalah versi mobile dari Ads Manager yang juga dikembangkan dengan React Native. Software ini bisa digunakan untuk mengembangkan antarmuka Facebook di iOS dan Android.

Saat ini, React sudah dipakai oleh banyak brand-brand teknologi kenamaan yang ingin membangun aplikasi mobile, termasuk Flipboard, Netflix, Airbnb dan platform kolaborasi cloud Asana.

Kini, para engineer sudah memiliki dan menggunakan teknologi yang sama untuk membuat web mobile yang diklaim Facebook bisa menghemat waktu dan biaya, sembari menggenjot performa web.

"Kami akan terus mengembangkan ini (React)," pungkas Occhino.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Sumber ZDNet

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com