Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah 4 Raksasa Teknologi Barat yang Dicaplok Asia

Kompas.com - 12/02/2016, 10:39 WIB
Deliusno

Penulis


Lenovo, sang perusahaan PC asal China, memang gemar mencaplok perusahaan dari Barat. Setelah divisi PC IBM, Lenovo juga ingin mengembangkan sayapnya di dunia smartphone dengan membeli Motorola Mobility dari Google.

Pada hari Kamis, tepatnya tanggal 30 Oktober 2014, Motorola Mobility secara resmi menyatakan diri sebagai bagian dari perusahaan teknologi asal China, Lenovo.

Nilai yang harus dikeluarkan Lenovo adalah sebesar 2,91 miliar dollar AS atau sekitar Rp 35 triliun.

Akuisisi tersebut awalnya dianggap sebagai keputusan yang aneh. Pasalnya, Lenovo sudah memiliki pasar yang cukup kuat di dunia smartphone.

Lenovo sendiri beralasan lebih mengincar "merek dagang Motorola." Merek ini dinilai masih memiliki pasar dan daya tarik di negara maju, terutama di Amerika Serikat, tempat Motorola "dilahirkan."

3. Path

Pada hari Jumat di tanggal 29 Mei 2015, rencana Daum Kakao, sebuah perusahaan asal Korea Selatan, mengakuisisi jejaring sosial asal Amerika Serikat Path dan aplikasi pesan Path Talk diumumkan secara resmi.

Daum Kakao adalah perusahan Korea Selatan yang menyediakan sejumlah layanan digital terkait gaya hidup. Salah satu produknya yang banyak dikenal adalah instant messenger Kakao Talk.

Tidak disebutkan berapa nilai akuisisi tersebut. Daum Kakao sendiri berniat untuk mengembangkan jumlah basis penggunanya dengan akuisisi ini.

Meski Daum Kakao memiliki aplikasi obrolan yang dominan di Korea Selatan, KakaoTalk, para investor selama ini khawatir basis pengguna global KakaoTalk ketinggalan jauh dari para pesaing, seperti WhatsApp milik Facebook Inc dan Line dari Naver Corp.

Daum Kakao membeli layanan jaringan sosial Path yang, kala itu, telah memiliki 10 juta pengguna aktif, sebagian besar di Indonesia

4. Segway

VentureBeat Xiaomi bikin hoverboard bertajuk "Ninebot Mini"

Ninebot, sebuah startup robotik asal China, mengakuisisi perusahaan transportasi yang sedang naik daun asal Amerika Serikat, Segway.

Segway sendiri terkenal dengan moda roda dua unik bertenaga listrik. Segway dikendarai dan dikendalikan dengan berdiri.

Kala itu, Xiaomi, salah satu penyandang dana Ninebot, dan beberapa perusahaan turut berinvestasi dengan dana 80 juta dollar AS atau setara Rp 1 triliun dalam proses akuisisi itu.

Namun, tak dibeberkan berapa nilai akuisisi keseluruhan yang dikucurkan Ninebot.

Yang menarik, sebelum akuisisi disepakati, Ninebot dan Segway sempat terlibat ketegangan beberapa bulan lalu. Segway menuntut Ninebot ihwal hak paten. Namun, hal tersebut telah dirembukkan.

Disinyalir, akuisisi Segway juga merupakan strategi Xiaomi untuk masuk ke pasar negara-negara barat seperti AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com