KOMPAS.com - Setelah bersusah payah membobol iPhone milik pelaku teroris tanpa bantuan Apple, Biro Investigasi Federal (FBI) AS ternyata belum menemukan bukti signifikan yang bisa dijadikan sebagai petunjuk penyelidikan kasus penembakan.
Padahal, FBI sebelumnya sempat memaksa Apple untuk membuka enkripsi ponselnya lewat pengadilan. Sebelum akhirnya berhasil menembus enkripsi dengan bantuan hacker yang tidak diungkap namanya bulan lalu.
Seorang penegak hukum mengungkapkan hal itu kepada CBS News dan dikutip KompasTekno, Jumat (15/4/2016).
"Sejauh ini, tidak ada hal signifikan yang ditemukan (yang terkait dengan penembakan)," kata penegak hukum yang menolak dikutip namanya itu.
Penyidik FBI sebelumnya telah menyelidiki kasus penembakan di San Bernardino, AS selama berbulan-bulan.
Mereka percaya bahwa iPhone milik Syed Rizwan Farook, pelaku penembakan, menyimpan informasi penting terkait kasus yang diselidikinya, seperti rencana atau nomor kontak para pelaku penembakan yang menewaskan 14 orang pada 2 Desember 2015.
FBI sebelumnya telah menolak untuk membeberkan bagaimana cara mereka sampai bisa membobol enkripsi yang dimiliki iPhone.
"Kalau kami bilang caranya, Apple bisa memperbaikinya dan penyelidikan kami jadi sia-sia," kata Direktur FBI, James Comey.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.