Peluang bisnis Rp 37 triliun
Honeywell Aerospace sendiri melihat pasar in-flight connectivity sebagai peluang bisnis baru untuk 20 tahun ke depan, bukan hanya bagi Honeywell Aerospace sendiri, melainkan juga bagi maskapai-maskapai penerbangan di seluruh dunia.
Honeywell memperkirakan nilai bisnis dari solusi internet di pesawat ini, yang meliputi hardware, layanan konsumen, pemeliharaan pesawat maskapai, serta bagi OEM (original equipment manufacturer) bakal mencapai 2,8 miliar dollar AS (sekitar Rp 37 triliun).
Honeywell Aerospace menyediakan hardware penyedia koneksi internet yang diberi nama JetWave yang bakal menggunakan jaringan konstelasi satelit milik Inmarsat, yaitu Global Xpress (GX constellation).
Konstelasi GX Inmarsat terdiri atas tiga satelit yang menggunakan standar jaringan broadband kecepatan tinggi, Ka-Band.
Satelit ke-empat milik Inmarsat saat ini sedang dibangun dan diuji coba oleh pabrikan Boeing di California, dan dijadwalkan meluncur pada semester kedua 2016 ini.
Ka-Band jadi standar pilihan
Dijelaskan oleh Esposito, mengapa Honeywell mengusung standar teknologi Ka-Band untuk hardware-nya, karena standar ini diklaim mampu menghadirkan pengalaman internet yang lebih lancar.
"Dengan Ku-Band, pengalamannya tidak konsisten karena (hardware) harus switch antar satelit," kata Esposito.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.