Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Lorong Kosong Mal Komputer "Sim Lim Square" di Singapura

Kompas.com - 02/07/2016, 16:17 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

SINGAPURA, KOMPAS.com - Masih ingat dengan Sim Lim Square di Singapura? Dulu, tempat ini merupakan salah satu area perdagangan komputer dan gadget yang sangat ramai, tempat orang berbondong-bondong datang mencari ponsel atau berbagai komponen untuk merakit komputer sendiri.

Seiring dengan perkembangan teknologi komputasi dan makin murahnya harga ponsel, perdagangan komputer pun mulai surut. Setidaknya, saat KompasTekno menyambangi Sim Lim, Rabu (29/6/2016) lalu, kondisi mall yang berlokasi tak jauh dari pusat turis Bugis Street ini sepi dan terlihat sejumlah toko yang tutup.

Lorong-lorong toko di dua lantai teratas Sim Lim Square, yaitu yang berada di bagian belakang, terasa sangat lengang. Satu dua toko reparasi yang masih buka seperti dikepung suasana sunyi. Cuma rolling door tertutup dengan kertas bertuliskan "Shop for Sale" menjadi tetangga mereka.

Yoga Hastyadi Widiartanto/Kompas.com Kondisi Lantai 6, Sim Lim Square di Rochor Canal Rd, Singapura yang kian sepi. Sebagian besar toko di lantai ini telah tutup.

Stanley Xiong, pria yang sudah membuka toko kamera di Sim Lim Square selama 10 tahun, mengatakan memang jumlah pengunjung yang datang ke pusat perbelanjaan tersebut semakin sedikit.

Dia tak merinci jumlahnya, namun menurutnya penurunan pelanggan yang terjadi cukup untuk membuat banyak toko komputer tutup. Menurutnya, alasan penutupan adalah harga sewa lapak yang sangat mahal.

“Toko yang tutup itu rata-rata bisnis komputer. Mereka tutup karena tidak memperpanjang sewa. Harga sewanya mahal, per bulan bisa mencapai puluhan ribu dollar,” ujarnya, enggan merinci detil harga sewa yang dia maksud.

“Kalau bisnis kamera sih masih berjalan lancar. Dibandingkan tahun lalu memang semakin sepi pengunjung, tapi kami masih bisa berjualan,” imbuhnya.

Menurutnya, Sim Lim memang hanya ramai dikunjungi di saat-saat tertentu saja. Terutama antara akhir pekan dan sore menjelang malam. Sedangkan waktu KompasTekno berkunjung terlihat sepi karena memang masih jam makan siang.

“Sekarang jam makan siang jadi sepi, biasanya mulai ramai sore menjelang malam,” pungkasnya.

KompasTekno berkunjung pada sekitar pukul 14.00 waktu setempat dan hanya terlihat segelintir pelanggan saja. Rata-rata mengerumuni ajang diskon di lantai satu atau berkeliling di sekitar lantai 1 hingga 4.

Yoga Hastyadi Widiartanto/Kompas.com Salah satu toko di Lantai 3, Sim Lim Square, Rochor Canal Rd, Singapura, yang masih mendapatkan segelintir pengunjung.

Hanya satu-dua orang saja yang terlihat sedang mengunjungi beberapa toko komputer di lantai yang lebih tinggi. Itu pun seluruhnya mendapat jatah kunjungan. Tak sedikit penjaga yang menganggur atau mengobrol dengan sesamanya.

Toko-toko di Sim Lim Square sebagian besar mengandalkan penjualan PC rakitan dari komponen hingga aksesorisnya, memberi layanan servis PC, konsol serta menawarkan perangkat genggam seperti tablet dan ponsel.

Yoga Hastyadi Widiartanto/Kompas.com Kondisi salah satu gerai komputer di Lantai 2, Sim Lim Square, Rochor Canal Rd, Singapura pada Rabu (29/6/2016)

Namun saat kami berkunjung, toko-toko yang menawarkan ponsel hanya terlihat di antara lantai satu dan empat saja. Lebih kurang dua-tiga toko yang menawarkan ponsel dan tablet sebagai kombinasi barang dagangannya atau khusus menawarkan komponen ponsel dan tablet. Sisanya menjual berbagai komponen serta aksesori PC, laptop, serta bermacam peralatan elektronik.

Pantauan KompasTekno, toko-toko yang tutup sebagian besar adalah yang berlokasi di lantai enam. Di sini, baik toko yang ada di lorong lapis kedua atau yang ada di lorong utama yang mengelilingi eskalator sama-sama banyak yang tutup. Lebih kurang, belasan toko saja yang masih buka di lantai tersebut.

“Memang kalau di lantai enam sudah banyak yang tutup. Soalnya pelanggan jarang mau berjalan ke sana, terlalu jauh untuk dijangkau. Pelanggan tahun ini pun semakin sepi dibanding tahun lalu,” ujar seorang wanita penjaga sebuah toko aksesori komputer dan ponsel yang enggan disebutkan namanya.

Kondisi lantai lima tak beda jauh dengan lantai enam yang sepi pengunjung. Kondisi sedikit lebih baik di lantai empat hingga lantai satu, yaitu masih cukup banyak toko yang buka dan ada segelintir pelanggan yang melihat-lihat.

Sebelumnya, perdagangan grosir dan ritel di Singapura dikabarkan sedang mengalami masalah. Banyak toko-toko di Orchard Road tutup, padahal kawasan bisnis itu selama ini dikenal sebagai surga belanja bagi turis maupun penduduk lokal.

Pada 30 Juni lalu, Funan Digitalife Mall, salah satu tempat yang dikenal sebagai pusat belanja elektronik di Singapura, juga telah ditutup dan akan diubah menjadi sebuah pusat kegiatan eksperimen kreatif. Penutupan tersebut diberlakukan hingga tahun 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com