Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mapan di Singapura, Jay dan Dimas Pilih Bikin "Startup" di Indonesia

Kompas.com - 30/08/2016, 15:01 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sistem bisnisnya mengandalkan kemitraan dengan para pelaku bisnis kecil dan menengah. Mitra-mitra itu menyediakan jasa, sedangkan Ahlijasa menjadi pematok standar baku dan mediator ke pelanggan yang lebih luas.

Ahlijasa baru berjalan pada Januari 2016. Mulanya mereka cuma menawarkan jasa laundry kelas premium dengan harga menengah. Seiring berjalannya waktu, Ahlijasa pun mulai merambah ke servis AC dan jasa pembersih rumah.

Sebanyak 15.000-an netizen telah menjadi pengguna Ahlijasa. Angka itu mencatat pertumbuhan rata-rata 40 persen per bulan sejak didirikan delapan bulan lalu. Tiap harinya mereka melayani sekitar 100 order dengan mengandalkan jasa 30 mitra.

Menggeluti bisnis rumah tangga, bukan berarti Dimas dan Jay punya hasrat besar di bidang tersebut. Dimas mengatakan hasrat dasar mereka adalah menjadi entrepreneur.

"Kami lihat industri apa saja di Indonesia. Kemudian kami cari masalahnya. Ternyata memang jasa laundry sangat banyak bermasalah. Di situ pasti peluang bisnisnya besar," Dimas menjelaskan.

Prinsip utamanya adalah tak ikut arus. Jika saat ini layanan ride-sharing dan e-commerce dianggap "seksi", Dimas justru enggan terjun ke industri tersebut.

Menurut dia, startup pada dasarnya tentang siapa yang pertama. Misalnya ada startup jenis A yang sukses, ia yakin si A akan selamanya jadi raja dan tak bisa ditandingi para pengikutnya.

Kegigihan Dimas dan Jay mampu membawa mereka ke kompetisi dunia Startup Worldcup yang berlangsung pada Maret 2017 mendatang. Ahlijasa terpilih sebagai startup perwakilan regional Asia Tenggara.

Mereka berhasil menyisihkan sekitar 800 startup yang mendaftar. Pada tahap terakhir, Ahlijasa berkompetisi dengan sembilan startup terbaik dari Indonesia, Singapura, dan Filipina. Masing-masing adalah U-Hop, QLue, Pro Sehat, Kashmi, Talenta, Recomn, Klikdaily, Kioson, dan Taralite.

Meski kompetisi dunia lebih menegangkan bagi Dimas dan Jay, keduanya mengaku optimis karena potensi startup di Indonesia sangat besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com