Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2016, 08:52 WIB
Oik Yusuf

Penulis

KOMPAS.com - Sifat Galaxy Note 7 yang bisa tiba-tiba terbakar tanpa sebab membuat takut banyak pihak. Maskapai-maskapai penerbangan melarang pemakaiannya di pesawat.

Dinas Pos di Inggris pun ogah mengirimkan perangkat tersebut. Maklumlah, tentu akan sangat berbahaya apabila Galaxy Note 7 mengeluarkan api saat berada dalam kendaraan transport.

Untuk mengatasi kekhawatiran macam ini, pihak Samsung mulai mengirimkan sebuah kotak khusus yang anti-api ke para pemilik Galaxy Note 7, agar mereka bisa mengembalikan perangkat tersebut dengan aman.

XDA Developers Instruksi pengemasan Galaxy Note 7 menggunakan kotak khusus yang dikirim ke pemilik.
Samsung memang melakukan penarikan kembali (recall) Galaxy Note 7 dari pasaran karena persoalan rawan terbakar di atas.

Samsung juga sudah memutuskan penghentian penjualan dan penukaran Galaxy Note 7 secara permanen. Dengan kata lain, berakhir sudah kiprah Galaxy Note 7 di pasar ponsel dunia.

Baca: Samsung Resmi Hentikan Galaxy Note 7 Selamanya

Dirangkum KompasTekno dari ArsTechnica, Rabu (12/10/2016), kotak khusus bernama “Recovery Box” itu memiliki bagian dalam yang berlapis-lapis.

Galaxy Note 7 mesti dimasukkan ke dalam kantong pelindung anti-statik, lalu kotak kemasan ponsel, lalu kotak lain yang terbuat dari serat keramik untuk menahan panas.

Bahkan ada juga sepasang sarung tangan khusus untuk membantu pengguna yang kulitnya “alergi” terhadap serat keramik.

Di bagian luar tertera label berbunyi “Baterai litium ion rusak/ cacat. Dilarang mengirim dengan pesawat, gunakan transportasi darat dan laut”.

Dengan kata lain, dalam proses pengembalian Galaxy Note 7, perangkat tersebut tetap tidak diperkenankan dikirim via pesawat. Pihak-pihak yang terkait terpaksa mengandalkan moda lain di luar itu.

XDA Developer menunggah video “unboxing” dari kotak yang bersangkutan. Selengkapnya bisa dilihat di bawah.

Baca: Galaxy Note 7 Berasap di Tangan Pemilik, Terekam CCTV dan Video Tersebar di YouTube

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com