JAKARTA, KOMPAS.com - CEO Go-Jek Nadiem Makarim menilai uang tunai adalah sumber masalah di berbagai sektor. Masyarakat dibuat ruwet dengan keharusan mengambil duit di ATM, menyimpannya di dompet, dan memiliki ketakutan kalau kecopetan.
Itulah yang mendasari Nadiem meluncurkan layanan Go-Pay di aplikasi Go-Jek pada pertengahan tahun ini. Ia berambisi menjadikan Go-Pay sebagai platform pembayaran online masa depan yang menghubungkan masyarakat dengan kebutuhan sehari-hari lewat dunia digital.
"Ke depan peran Go-Pay akan semakin besar. Bukan cuma untuk Go-Jek, tapi ekonomi digital secara keseluruhan. Masyarakat bisa pesan travel, makanan, transaksi e-commerce, lewat Go-Pay," kata dia dalam sesi Fireside Chat acara Tech in Asia Jakarta di Balai Kartini, Kamis (17/11/2016).
Baca: CEO Go-Jek Ungkap Alasan Lebih Banyak Pekerjakan Engineer Asal India
Ambisi itu bakal dicapai secara bertahap. Saat ini, Nadiem mengklaim pengguna Go-Pay sudah lebih banyak 1,5 kali lipat ketimbang pengguna yang bertransaksi tunai di layanan Go-Jek.
Punya strategi khusus
Go-Jek pun punya strategi khusus untuk menggenjot penetrasi Go-Pay, yakni lewat driver. Saat ini, ratusan ribu driver Go-Jek diajak berkolaborasi lebih jauh untuk memperkenalkan Go-Pay dengan kompensasi yang disepakati.
Pengguna bisa memasukkan uang ke akun Go-Pay atau menambah saldo alias top-up lewat driver. Caranya, ketika mengorder dan menggunakan layanan Go-Jek, pengguna cukup memberikan duit tunai ke driver dengan nominal yang diharapkan terisi ke akun Go-Pay.
"Cara ini efektif ketimbang pengguna harus ke ATM. Di Jakarta kayaknya orang lebih sering ketemu driver Go-Jek daripada mesin ATM," kata Nadiem terkekeh.
Nadiem mengklaim pengguna yang sudah merasakan praktisnya menggunakan Go-Pay bakal ketagihan dan tak mau lagi bertransaksi tunai. Ini, menurut dia, adalah awal untuk masuk lebih jauh ke dunia digital yang serba cashless.
Diketahui, Go-Jek yang baru berdiri sekitar lima tahun sejak 2011 kini sudah memiliki banyak layanan turunan. Selain Go-Ride dan Go-Pay, ada juga Go-Car, Go-Food, Go-Send, Go-Busway, Go-Clean, Go-Massage, Go-Glam, Go-Med, Go-Auto, dan yang sedang digarap Go-Pulsa.
Baca: Nadiem: Go-Jek Sudah Tidak Butuh Bantuan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.