Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2017, 13:39 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis


KOMPAS.com – Tren membuat video blog (vlog) belakangan ini semakin meningkat. Terlebih lagi, GlobalWebIndex pada 2015 menyebut media seperti ini memikat 50 persen masyarakat berusia 16-34 tahun untuk menjadi penonton setia.
 
Sayangnya, banyak vlogger—pembuat vlog—melihat peluang itu dengan sengaja menampilkan perilaku vulgar demi popularitas. Padahal, konten dengan isi yang bermanfaat pun tetap dapat viral.

Inspirasi soal konten bisa didapat dari mana saja, termasuk dalam kehidupan sehari-hari. Chelsea Fagan, penulis asal Amerika Serikat, misalnya, membuat vlog terkenal karena pintar membungkus kegagalannya mengurusi keuangan pribadi menjadi satu konten yang berisi.

Bersama seorang rekan kerja, Fagan mengawali vlog dari membangun sebuah blog. Isinya fokus bercerita mengenai dosa-dosa finansialnya pada masa lalu dan berbagai strategi memperbaiki kesalahan itu. Dia pun memberikan berbagai tips perkara keuangan yang selama ini luput dilakukan anak muda.

Dalam vlog-nya, Fagan membahas cara-cara membuat daftar keluar masuk uang  dengan bantuan aplikasi. Wanita itu juga menyemangati penonton agar bisa membangun tabungan jangka panjang sendiri.

Ia mengunggah video ke akun The Financial Diet di YouTube, satu minggu sekali. Kini, Fagan sudah menggaet lebih dari 20.000 penonton setia sejak video pertamanya tayang pada September 2016.


Mulai dari lokasi sekitar

Kalau tak percaya diri membahas masalah pribadi seperti Fagan, coba soroti hal menarik di sekitar tempat tinggal. Isi vlog bisa seputar  tempat wisata atau kegiatan-kegiatan masyarakat lokal.

Jika tinggal di Bekasi, misalnya, vlogger dapat mengangkat destinasi wisata Taman Buaya Indonesia Jaya. Tidak banyak warga Bekasi  tahu tempat penangkaran reptil ini juga menyediakan atraksi wisata. Padahal, hiburan tersebut sudah ada sejak tempat ini didirikan pada 1991.

Serunya lagi, pengunjung dapat melihat 500 buaya dengan jenis berbeda. Di antaranya, buaya kalimantan, buaya irian, dan buaya albino. Atraksi yang disediakan juga cukup beragam, yaitu atraksi debus, cerita sejarah taman buaya, dan tentu saja atraksi buaya.

Untuk menambah nilai konten, sajikan isi yang berbeda dengan besutan vlogger lain. Bila membahas destinasi wisata, contohnya, lengkapi video dengan informasi terperinci mengenai harga masuk dan akses menuju ke sana.

Nilai histori juga bisa ditambahkan dengan menceritakan sejarah singkat tempat yang dikunjungi. Jangan sampai penonton bosan karena informasi yang itu-itu saja.

Membahas ilmu pengetahuan juga dapat menjadi inspirasi konten vlog. Untuk membuatnya viral, cari konten yang tidak terlalu kaku.

(Baca juga: Vlog: Keseruan "Selfie" dengan Oppo F1s)

Ingat, konten tidak selalu harus dibungkus serius atau hanya bicara seputar mata pelajaran di sekolah. Rancang konten untuk menggugah rasa ingin tahu penonton.

Akun Vsauce di YouTube dengan pembawa acara Michael Stevens bisa menjadi contoh vlog cerdas yang tidak membosankan. Ia membahas kasus-kasus, seperti benar atau tidaknya keberadaan masa lalu dan resolusi mata manusia.

Dalam setiap pembahasan, Stevens menjelaskan dengan dramatis dan rinci setiap topik itu. Dia pintar menuturkan cerita sehingga penonton tak merasa stak dan bosan pada video yang ia sajikan.

Akun video Stevens di YouTube saat ini sudah ditonton jutaan orang. Bahkan, akun itu tercatat sudah memiliki 11 juta subscriber atau pengikut setia.

Persiapan

Setelah konsep konten, modal berikutnya biar vlog banjir penonton adalah rasa percaya diri dan cara pembawaan yang asik dari vlogger. Dua modal itu akan membuat video yang dihasilkan bisa dinikmati penonton, tanpa membuat mereka merasa bosan.

Adapun untuk persiapan teknis, simpel saja. Pertama, vlogger sebaiknya menyiapkan kamera. Tak perlu terlalu canggih atau mahal, kamera depan ponsel pintar yang digunakan sehari-hari pun memungkinkan.

Vlogger hanya perlu memastikan bahwa ponsel punya kamera depan dengan kemampuan sensor cukup tinggi. Oppo F1s, misalnya, punya kamera depan dengan resolusi 16 MP.

Kamera dengan spesifikasi tersebut akan mampu menyerap cahaya ruangan lebih banyak sehingga hasil gambar lebih terang dan jernih.


Ponsel kamera tersebut memiliki pula dukungan memori akses (RAM)‎ 4 GB dan memori penyimpanan internal (ROM) 64 GB. Dengannya, Oppo F1s dapat mengambil foto dan video tanpa lemot, file berukuran besar pun mendapatkan kapasitas penyimpanan yang longgar.

Selain itu, vlogger sebaiknya selalu membawa tripod atau tongsis—tongkat narsis. Alat ini diperlukan untuk memungkinkan pengambilan gambar dari angle tertentu agar terhindar dari hasil gambar goyang atau blur.

Terakhir, jangan pernah menyerah membuat konten segar nan bermanfaat. Jika satu tema tidak berhasil, vlogger bisa mencoba tema dan atau strategi lain, selama tetap positif dan menarik. Selamat nge-vlog!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com