Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Marissa Mayer, CEO Yahoo yang Segera Lengser

Kompas.com - 14/03/2017, 20:04 WIB
Deliusno

Penulis


Gallo terkesan dengan gaya kepemimpinan Mayer. Menurutnya, Mayer memiliki tiga ciri pemimpin yang berkualitas. Dia memiliki passion terhadap pekerjaannya, persuasif, dan mampu memotivasi timnya.

Marissa bekerja mulai pukul 9 pagi hingga 8 malam. Setelah itu, dia akan berlatih di gym sebelum kemudian kembali bekerja dan membaca e-mail hingga pukul 11 malam. Energi sebesar itu tentu tidak dimiliki seseorang, kecuali jika dia benar-benar memiliki passion terhadap pekerjaannya.

Mayer juga seorang pembicara yang andal dan persuasif. Dia adalah seorang story teller yang memikat. Presentasi selama satu jam, misalnya, bisa dia sampaikan dengan menarik hanya berbekal 10 slide yang semuanya berisi foto.

Satu lagi, sebagai motivator yang ulung, Mayer rajin mendengarkan dan menasihati para karyawannya. Di Google, setiap hari selama 90 menit, mulai pukul 4 sore, Mayer menyediakan waktunya untuk mendengarkan dan berdiskusi dengan para karyawan secara personal. Setiap staf bisa menyampaikan kritik dan mengemukakan ide-idenya langsung kepada Mayer.

Angin perubahan

Setelah mengumumkan kepindahannya ke Yahoo, publik dibuat penasaran dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Mayer di perusahaan itu. Dalam enam bulan pertamanya di Yahoo, Mayer telah melakukan banyak perubahan, bahkan melebihi yang telah dilakukan oleh para pendahulunya selama bertahun-tahun.

Mayer membenahi layanan e-mail Yahoo dan mendesain ulang Flickr, aplikasi sharing foto yang dimiliki Yahoo. Yahoo juga merilis aplikasi mobile baru untuk Yahoo Mail and Flickr. Hal ini cukup berhasil menambah jumlah fans Yahoo dan meningkatkan jumlah upload foto ke Flickr hingga 25 persen.

Di lingkungan perusahaan, Mayer menyuntikkan semangat kepada para karyawan lewat berbagai kebijakannya. Dia membangun kantin bagi para karyawan dan membekali mereka dengan iPhone dan ponsel Android.

Selain itu, dia juga menarik beberapa bintang digital di Silicon Valley untuk bergabung dengan jajaran direksi Yahoo, termasuk Max Levchin, co-founder PayPal, dan Henrique de Castro, salah seorang eksekutif Google.

Mayer juga menjadi pihak di balik keputusan Yahoo mengakuisisi beberapa perusahaan startup.

Namun, dari semua prestasi tersebut, Mayer menyimpan sebuah cerita yang mungkin tidak ingin ia beberkan ke orang banyak. Ia telah memecat sekitar 1.000 karyawan hanya satu tahun setelah bergabung.

Kesannya memang kejam, tapi mungkin keputusan itu harus diambil Mayer agar Yahoo tetap bisa berjalan.

Menariknya dari kisah pemecatan oleh Mayer ini adalah ia melakukan secara diam-diam. Lebih hebatnya lagi, Mayer tetap mampu menjaga dan meningkatkan moral karyawan meskipun tidak ada yang tahu siapa yang akan dipecat berikutnya.

Meski begitu, upaya perubahan yang dilakukan Mayer memang dinilai belum cukup untuk mempertahankan posisinya di Yahoo. Perusahaan tersebut terus berada dalam masalah, hingga akhirnya Yahoo sampai menjual lahan dan tanah kantornya di Sillicon Valley.

Mayer sendiri belum mengumumkan langkah selanjutnya selepas dari Yahoo. Akan tetapi, setidaknya ia bakal mendapatkan uang pesangon dengan nilai yang cukup fantastis, yakni senilai 23 juta dollar AS atau sekitar Rp 307 miliar.

Baca: CEO Yahoo Marissa Mayer Mundur Setelah Akuisisi Rampung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com