Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegigihan TKI Perempuan Belajar "Coding", Sehabis Kerja dan Pantang Libur

Kompas.com - 26/03/2017, 09:09 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

"Kami benar-benar hands-on bareng. Jadi, bukan model mengajar satu arah," ujarnya.

Selain itu, tim pengajar juga lebih banyak agar bisa fokus ke tiap TKI. Jika biasanya kelas berisi 10 orang ditangani tiga mentor, maka untuk kelas para TKI ditambah menjadi empat mentor.

"Lebih banyak tenaga, maka konsentrasi tak terlalu banyak terbagi. Mekanismenya seperti belajar bareng teman," ia menambahkan.

Yang paling penting, pendekatan yang dilakukan Setia dan timnya berbeda dengan pendekatan normal. Bahasa-bahasa pemrograman yang berbelit dan sulit dipahami dibuat lebih "manusia".

"Misalnya kami jelaskan CSS sebagai 'Cara Singkat Sampai'. Kami juga jelaskan prinsip pengelompokan pengkodean seperti prinsip resep makanan. Jadi mereka lebih mudah menerimanya," kata Setia.

Setelah delapan kali pertemuan, para TKI batch pertama di Singapura dinyatakan lulus pada 13 Maret lalu. Mereka sudah menguasai dasar-dasar Front End Design pada aplikasi web, memahami konsep arsitektur aplikasi web, dan mampu merancang halaman web.

"Waktu mereka pamerkan desain web buatan sendiri, kebanggaan dan kesenangan saya luar biasa besarnya," Setia mengimbuhkan.

Masih ada tiga batch yang akan dihelat di Singapura. Masing-masing dimulai pada Maret ini, lalu pada Juli dan September mendatang. Para TKI mula-mula diseleksi, minimal mereka bisa mengoperasikan komputer dan memiliki komputer sendiri.

Pada April dan Juli nanti, "Coding Mum" menyambangi Hongkong untuk pelatihan dua batch. Di Madinah ada satu batch dan di Taiwan ada dua batch yang dilangsungkan secara bersamaan pada Juli dan September.

Terakhir, dua batch di Johor dan satu batch di Kuala lumpur dimulai pada Agustu 2017. Total ada 12 batch Coding Mum khusus TKI yang ditargetkan mencetak 120 alumni.

"Kami harap, dengan adanya pelatihan ini para TKI ketika pulang ke Indonesia bisa bikin bisnis online sendiri atau kerja sebagai programmer. Mereka tak perlu lagi jadi TKI," kata Kepala Bekraf, Triawan Munaf, pada kesempatan yang sama.

Berkaca dari Coding Mum 2016

"Coding Mum" sejatinya merupakan program Bekraf yang dimulai tahun lalu. Sesuai namanya, program pelatihan ini mula-mula khusus untuk ibu-ibu di Tanah Air agar menguasai prinsip pemrograman komputer dasar.

Hasilnya diklaim memuaskan. Tak sedikit dari alumni "Coding Mum" yang akhirnya mengembangkan bisnis online, mendapat tawaran freelance, hingga ada yang direkrut sebagai programmer di situs jual-beli online Tokopedia.

"Dulu harus titip dagangan ke web-web tetangga. Sekarang sudah bisa bikin website sendiri jadi penjualan semakin oke," kata Diova, salah satu alumni Coding Mum yang memiliki bisnis hijab.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com