Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Cinta untuk Membenci" Jadi Alasan Susah Tinggalkan Facebook?

Kompas.com - 17/07/2017, 13:08 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis


Pengguna yang kadung membenci orang tertentu di Facebook lebih sering berlaku sebagai pengamat tak bersuara alias silent watcher. Ia rutin melihat postingan orang yang dibenci, tapi tak mau berkomentar atau memberikan reaksi lain.

Mengapa Facebook jadi ladang kebencian?

Menurut penelitian CREET, ada beraneka faktor komunikasi yang diakomodir Facebook sehingga menciptakan kompleksitas cara berkoneksi di platform tersebut. Salah satunya, Facebook memungkinkan kita terhubung dengan orang-orang dari latar belakang dan dunia berbeda.

Kerap kali pengguna tak cuma terkoneksi dengan orang yang dia kenal di kehidupan nyata, tapi juga dengan temannya teman, orang populer, atau orang random yang tiba-tiba mengajak berteman. Intinya, ada banyak perbedaan yang terhimpun dalam satu ruang.

Ketika memposting sesuatu di Facebook, Anda pun tak bisa memastikan siapa saja audiens yang melihatnya. Ada yang berlaku sebagai silent watcher dan diam-diam tersinggung atau kesal dengan postingan Anda.

Orang yang tersinggung kemudian juga curhat no mention di Facebook, lalu ada lagi orang lain yang akan tersinggung. Hal ini terjadi berulang-ulang dan menjadi siklus yang meluas, sehingga Facebook tampil sebagai platform penebar kebencian dan saling berbagi rasa tersinggung.

Faktor lainnya, berkomunikasi di Facebook bersifat tunggal untuk semua orang, berbeda dengan komunikasi di kehidupan nyata. Contoh simpelnya, Anda akan bersikap dan berbicara dengan gaya berbeda ketika berhadapan dengan orang tua, teman main, rekan kerja, bawahan, serta atasan.

Nah, di Facebook, postingan Anda merujuk ke bentuk Anda sebagai seseorang yang tunggal. Padahal, audiens Facebook Anda juga beragam dari mulai orang tua, bos, hingga teman-teman. Alhasil, orang-orang bisa berkomentar “si A beda di kehidupan nyata dan di media sosial”.

Terlepas dari berbagai faktor dan keruwetan komunikasi di Facebook, platform itu toh tetap mendominasi ruang maya. Popularitasnya terus berkembang meski banyak dicela karena menjadi ladang saling sindir.

Menurut penelitian CREET, tak ada narasumber yang mengurangi intensitas mengunjungi Facebook karena merasa tersinggung atau kesal dengan postingan orang-orang di dalamnya.

Untuk melihat penelitian soal komunikasi di Facebook, bisa lihat di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Membaca Pesan WhatsApp Tanpa Ketahuan Pengirimnya, Mudah dan Praktis

3 Cara Membaca Pesan WhatsApp Tanpa Ketahuan Pengirimnya, Mudah dan Praktis

e-Business
Daftar 6 Tim yang Lolos Playoff Mobile Legends MPL S13, Ada RRQ Hoshi dan Evos Glory

Daftar 6 Tim yang Lolos Playoff Mobile Legends MPL S13, Ada RRQ Hoshi dan Evos Glory

Game
Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Resmi di Indonesia, Harga Rp 2 Juta

Arloji Pintar Huawei Watch Fit 3 Resmi di Indonesia, Harga Rp 2 Juta

Gadget
Infinix GT 20 Pro 5G Meluncur, HP Gaming Harga Rp 4 Jutaan

Infinix GT 20 Pro 5G Meluncur, HP Gaming Harga Rp 4 Jutaan

Gadget
iQoo TWS 1e Resmi di Indonesia, Earbuds Rp 500.000 dengan Fitur ANC

iQoo TWS 1e Resmi di Indonesia, Earbuds Rp 500.000 dengan Fitur ANC

Gadget
Resmi, Tim E-sports Indonesia Aura Gabung dengan Team Liquid

Resmi, Tim E-sports Indonesia Aura Gabung dengan Team Liquid

Game
Laptop Microsoft Surface Pro Meluncur, Diklaim Lebih Jago dari MacBook Air M3

Laptop Microsoft Surface Pro Meluncur, Diklaim Lebih Jago dari MacBook Air M3

Gadget
Menjajal IQoo Z9x 5G, HP Menengah dengan Baterai 6.000 MAh

Menjajal IQoo Z9x 5G, HP Menengah dengan Baterai 6.000 MAh

Gadget
HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis 'Panjang Umur'

HMD Pulse Plus Business Edition Dirilis, Smartphone Bisnis "Panjang Umur"

Gadget
HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

HP Vivo Y200T dan Y200 GT Meluncur dengan Baterai Jumbo 6.000 mAh

Gadget
Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Resmi Masuk Indonesia, Harga Mulai Rp 3 Jutaan

Gadget
iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

iQoo Neo 9S Pro Resmi, HP Android Dimensity 9300 Plus Rp 6 Jutaan

Gadget
Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Microsoft Luncurkan Laptop Surface Copilot Plus PC Pertama dengan Chip Snapdragon X Series

Gadget
Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Apple Rilis iOS 17.5.1, Perbaiki Bug Penyebab Foto yang Sudah Dihapus Muncul Lagi

Software
Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan 'SLM', Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Google, Meta, dan Microsoft Kembangkan "SLM", Model Bahasa untuk Program AI Lebih Murah

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com