Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Aksi Teror di Indonesia yang Memakai Telegram untuk Komunikasi

Kompas.com - 18/07/2017, 08:47 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) membeberkan alasan mengapa layanan web Telegram diblokir. Alasan utamanya, Telegram dinilai sebagai tempat beredarnya konten radikalisme dan terorisme.

Bahkan, berdasarkan penelusuran yang dilakukan, sejak 2015 lalu sudah ada 17 aksi terorisme yang memanfaatkan Telegram sebagai alat komunikasinya.

“Sejak 2015, mereka (teroris) sudah memanfaatkan Telegram sebagai alat komunikasi. Dari semua aksi yang terungkap, hanya ada dua yang tidak memakainya,” ucap Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, di hadapan wartawan di Gedung Kemenkominfo, Senin (17/7/2017) malam.

Baca: 4 Syarat agar Blokir Telegram Dibuka, Salah Satunya Buka Kantor di Indonesia

Dalam paparannya, Semuel Pangerapan memperlihatkan catatan aksi teror mana saja yang dilakukan dengan memanfaatkan Telegram sebagai alat komunikasi. Rinciannya sebagai berikut:

1. 23 Desember 2015: Rencana bom mobil tempat ibadah dan pembunuhan Ahok

2. 14 Januari 2016: Bom dan penyerangan bersenjata api di jalan M.H. Thamrin, Jakarta

3. 5 Juni 2016: Bom Mapolresta Surakarta

4. 8 Juni 2016: Rencana pengeboman Pos Pol Lantas Surabaya

5. 28 Agustus 2016: Bom Gereja Santa Yoseph Medan

6. 20 Oktober 2016: Penyerangan senjata tajam Pos Pol Lantas Tangerang

7. 13 November 2016: Bom Gereja Oikumene Samarinda

8. 23 November 2016: Rencana pengeboman DPR RI dan DPRD

9. 10 Desember 2016: Rencana pengeboman Istana Merdeka

10. 21 Desember 2016: Rencana pengeboman Pos Polisi Tangerang

11. 25 Desember 2016: Rencana penyerangan senjata tajam Pos Polisi Bundar Purwakarta

12. 27 Februari 2017: Bom Cicendo Bandung

13. 8 April 2017: Penyerangan senjata api Pos Polisi Tuban

14. 27 Februari 2017: Bom Kampung Melayu Jakarta

15. 25 Juni 2017: Penyerangan senjata tajam penjagaan Mako Polda Sumut

16. 30 Juni 2017: Penyerangan senjata tajam di Masjid Falatehan Jakarta

17. 8 Juli 2017: Bom panci Buah Batu Bandung

Paparan aksi teror yang dilakukan dengan memanfaatkan Telegram sebagai alat komunikasiYoga Hastyadi Widiartanto/KOMPAS.com Paparan aksi teror yang dilakukan dengan memanfaatkan Telegram sebagai alat komunikasi

Kemenkominfo telah memblokir aplikasi web Telegram sejak Jumat (14/7/2017). Pemblokiran dilakukan terhadap 11 alamat DNS yang digunakan untuk mengakses layanan chat tersebut. Aplikasi mobile Telegram sendiri masih bisa digunakan hingga sekarang.

Sebelum memblokir, pemerintah mengaku sudah berusaha menghubungi Telegram sebanyak lima kali sejak 2016. Namun karena tak kunjung mendapat respons, maka dilakukan pemblokiran.

Baca: Drama Telegram, Diblokir Mendadak hingga CEO Minta Maaf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OpenAI Rilis Fitur 'Memory' di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

OpenAI Rilis Fitur "Memory" di ChatGPT, Bisa Ingat dan Kenali Pengguna

Software
Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Daftar 20 HP Terlaris Sepanjang Sejarah, Nomor 1 Bukan Smartphone

Gadget
Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

Microsoft Investasi Rp 27 Triliun di Indonesia, Terbesar dalam 29 Tahun

e-Business
'Microsoft Build: AI Day' Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

"Microsoft Build: AI Day" Digelar di Jakarta, Dihadiri CEO Microsoft Satya Nadella

e-Business
Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

Bukti Investasi Apple Rp 1,6 Triliun di Indonesia Masih Sekadar Janji

e-Business
Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Smartphone Vivo Y18e Meluncur, Bawa Layar 90 Hz dan Baterai 5.000 mAh

Gadget
Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Tablet Xiaomi Pad 6S Pro Meluncur di Indonesia 5 Mei, Ini Bocoran Spesifikasinya

Gadget
Trio Ponsel Fitur Nokia 215 4G, 225 4G, dan 234 4G Meluncur

Trio Ponsel Fitur Nokia 215 4G, 225 4G, dan 234 4G Meluncur

Gadget
Link Live Streaming untuk Nonton Keynote CEO Microsoft Satya Nadella di Jakarta

Link Live Streaming untuk Nonton Keynote CEO Microsoft Satya Nadella di Jakarta

Internet
Profil Satya Nadella, CEO Microsoft yang Kunjungi Indonesia Hari Ini

Profil Satya Nadella, CEO Microsoft yang Kunjungi Indonesia Hari Ini

e-Business
HMD Vibe Meluncur, HP Android Pertama Bikinan Pemilik Nokia

HMD Vibe Meluncur, HP Android Pertama Bikinan Pemilik Nokia

Gadget
CEO Microsoft Satya Nadella Bertemu Presiden Jokowi Pagi Ini

CEO Microsoft Satya Nadella Bertemu Presiden Jokowi Pagi Ini

e-Business
HP Legendaris Nokia 3210 Bakal Dirilis Ulang Setelah 25 Tahun

HP Legendaris Nokia 3210 Bakal Dirilis Ulang Setelah 25 Tahun

Gadget
Cara Print Dokumen Microsoft Word agar Tidak Terpotong dan Tetap Rapi

Cara Print Dokumen Microsoft Word agar Tidak Terpotong dan Tetap Rapi

Software
Cara Kerja Fiber Optik dalam Transmisi Data yang Perlu Diketahui

Cara Kerja Fiber Optik dalam Transmisi Data yang Perlu Diketahui

Hardware
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com